Liputan6.com, Jakarta Siapa bilang, lahan tidur tidak bernilai produktif? Buktinya sekelompok warga Kampung Tengah Kecamatan Mempura sukses menyulap lahan ‘nganggur’ seluas 1,5 Ha menjadi lumbung padi baru bagi desa.
Adalah Kelompok Tani (Poktan) “Semangat Baru”, yang sukses memanen lima ton beras dari hasil tanam padi gogo tiga bulan lalu. Padahal awalnya, lahan tidur tersebut di ‘cap’ tidak layak tanam, karena setiap musim banjir pasang surut tiba dari Sungai Siak, kontur tanah selalu tergenang air.
Advertisement
Bupati Siak H Syamsuar yang diundang melakukan prosesi panen raya di areal ladang padi warga, memberi apresiasi kepada masyarakatnya atas usaha meningkatkan kesejahteraan warga desa. Turut hadir bersama Syamsuar, Kepala BPTP Riau, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Siak, Camat Mempura dan sejumlah pejabat lainnya.
"Ini baru cocok dengan nama Kelompok Tani-nya, dengan Semangat Baru bisa panen padi lima ton lebih," sebut Syamsuar usai panen raya di Mempura, Selasa, (12/2/19).
Inilah untungnya kata Syamsuar, jika masyarakat mampu memanfaatkan lahan kosong untuk hal produktif dengan baik menjadi peluang menambah penghasilan. Ia berharap kisah sukses petani Kampung Tengah ini dapat menginspirasi masyarakat daerah lain untuk tidak pesimis dalam memanfaatkan lahan sekitar yang dianggap tak produktif.
"Selagi kita mau bekerja dan berusaha insyaAllah akan diberi rizki," jelas Syamsuar,
Syamsuar menyebutkan, upaya membangun ketahanan pangan memang harus nyata dimulai dari kampung-kampung. Jika setiap kampung punya lahan pertanian perkebunan seperti di Kampung Tengah mempura, program kemandirian dan ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah dapat diwujudkan.
Purwanto, perwakilan Poktan Semangat baru bercerita, dibalik kesuksesan panen raya padi tersebut, bantuan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Dinas Pertanian Kabupaten Siak sangat berperan, khususnya dalam memberikan dorongan dan motivasi kepada para petani.
Untuk bibit padi gogo yang ditanam, Purwanto menyebut benih diperoleh dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau, sebab areal tanam kelompoknya masuk dalam lahan percontohan (Demplot) padi gogo BPTP Riau.
"Alhamdulillah hari ini sudah bisa di panen, dari masa tanam bulan Nopember tahun lalu. Terimakasih Pemkab Siak, BPTP dan PPL," ujar Purwanto.
Kisah sukses ia dan sekelompok warga lainnya kata Purwanto bukan tanpa kendala. Hama burung kata dia jadi tantangan utama jelang panen raya ini. Untuk itu kedepan ia dan petani lainnya berharap adanya bantuan jaring, disamping bantuan alat mekanisasi pembersihan lahan untuk cetak sawah baru dan pengairan, serta bantuan benih ikan air tawar untuk ditebar disekitar areal tanam.
Kepala BPTP Prov Riau Nana Sutrisna mengatakan, areal percontohan tanam padi gogo Kampung tengah ini bagian dari upaya menyebarluaskan informasi teknologi pertanian varietas padi gogo. Varietas ini sudah banyak ditanam disejumlah wilayah Kabupaten Siak, mulai dari varietas inpago 9, inpago 10, inpago 11, rindang 1 dan rindang 2.
“Inpago ini merupakan varietas inbrida padi gogo yang memang dikhususkan untuk lahan kering, tidak perlu ada irigasi. Untuk jenis bibit yang dipanen saat ini inpago 9, rasa nasinya tidak terlalu pulen dan tidak terlalu keras," ungkap Nana.
Lebih lanjut, Nana mengatakan penanaman padi jenis Inpago 9 dilahan kering, adalah jawaban dari masalah pemilihan tanaman sela yang dihadapi petani sawit saat replanting.
“Ini bisa dijadikan solusi bagi petani sawit untuk memperoleh penghasilan dimasa replanting. Termasuk juga tanah disini kalau diolah dengan baik, dan petaninya semangat insyaAllah bisa menghasilkan," ujar Nana
Selain bertanam padi, Kelompok Tani Semangat Baru Kampung Tengah Mempura saat ini melakukan penanaman benih cabe swadaya, yang tanam perdananya juga dilakukan Bupati Siak H Syamsuar dan rombongan.
(*)