Liputan6.com, Abuja - Kem Daniel-Elebiga , juru bicara Rumah Sakit Universitas Port Harcourt Nigeria menyatakan setidaknya 14 orang tewas dalam kampanye mendukung petahana, Presiden Muhammadu Buhari, pada Selasa 12 Februari 2019.
"Ada orang lain yang sedang menjalani perawatan medis di UGD, jadi kami belum memiliki angka yang pasti hingga saat ini," kata Daniel-Elebiga .
Para korban meninggal setelah berdesak-desakan di Stadiun Adokiye Amiesimaka, Port Carcourt, kota bagian selatan Nigeria.
Baca Juga
Advertisement
Ketika kampanye berakhir, sebagian massa pendukung Buhari memaksa keluar dengan tergesa-gesa melalui pintu yang terkunci. Mereka mendorong kerumunan ke depan sehingga para korban terinjak-injak, dikutip dari Al Jazeera pada Rabu (13/2/2019).
Tim pemenangan Buhari mengatakan bahwa sang sang presiden Nigeria yang mencalonkan diri kembali, telah diberitahu oleh All Progressive Party (APC) terkait kejadian tersebut.
Judith Amaechi, pengurus partai APC mengatakan bahwa ia sangat terkejut atas kematian tragis tersebut.
Simak pula video berikut:
2 Kantor KPU Nigeria Dibakar
Sementara itu, dua kantor komisi pemilihan umum atau Independent National Electoral Commission (INEC) di Nigeria dibakar, beberapa hari lalu. Hal itu dilaporkan oleh badan pemilihan negara, Minggu 10 Januari.
Akibat dari insiden, sebanyak 10.000 kartu pemilih tetap dan 755 kotak suara hancur.
Dikutip dari CNN, dua kebakaran tersebut terjadi dalam pekan yang sama di negara bagian Abia dan Plateau. KPU setempat tidak mengatakan siapa yang bertanggung jawab, meskipun serangan terhadap kantor INEC telah diprediksi sebelumnya.
Terlepas dari insiden kebakaran tersebut, Festus Okoye, juru bicara INEC menyatakan pemilu tetap akan berlangsung sesuai jadwal. Kartu dan kotak suara yang rusak dikonfirmasi telah digantikan dengan yang baru.
"Komisi ingin meyakinkan warga Nigeria bahwa mereka tidak akan menyerah pada lelucon pelaku pembakaran yang hanya ingin menciptakan ketakutan para pemilih dan menyabotase pelaksanaan pemilu 2019", tutur Okoye.
Saat ini tengah berlangsung kampanye politik besar di Nigeria. Selain pembakaran, terjadi berbagai kasus kekerasan.
Selain itu, terdapat dugaan kasus politik uang. Pada Minggu, 10 Januari 2019, Presiden Muhammadu Buhari (76) melempar tuduhan bahwa politisi korup berencana untuk menggunakan dana pencucian untuk "membeli" suara pemilih.
"Komisi kejahatan ekonomi dan keuangan sangat khawatir dana hasil pencucian disalurkan untuk politik uang," kata Buhari dalam sebuah kiriman di Facebook.
Buhari merupakan petahana yang mencalonkan kembali sebagai presiden dalam pemilihan Sabtu mendatang. Saat ini, saingan terkuatnya adalah Atiku Abubakar (72) seorang pebisnis dan mantan Wakil Presiden Nigeria.
Advertisement