Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memaksimalkan kampanye di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur jelang hari pencoblosan Pilpres pada 17 April 2019.
Prabowo dan Sandiaga sudah memutuskan untuk bergantian kampanye di salah satu wilayah yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di Indonesia.
Advertisement
"Ya, saya bergantian (kampanye di Jawa Tengah dan Jawa Timur). Pak Prabowo hari ini di Jateng dan besok saya ke Jatim," kata Sandiaga Uno pada acara Gerakan Kreatif Nasional OK OCE di kawasan Grogol, Jakarta Barat, Rabu (13/2).
"Jadi kami (Prabowo dan Sandi) akan turun di 60 hari terakhir," imbuhnya.
Mantan Wakil Gubernur DKI tersebut menjelaskan bahwa tujuannya bersama Prabowo Subianto mulai fokus kempanye di Jateng dan Jatim lantaran melihat potensi besar dari masyarakat yang ingin perubahan nyata di Indonesia.
"Ini kami melihat ada momentum yang cukup signifikan yang ada dibelakang Prabowo-Sandi. Ada sentimen yang sangat positif, ada harapan baru masyarakat tentang perubahan dan arah ekonomi yang lebih berpusat pada rakyat. Oleh karena itu kita harus rajin turun ke bawah menyapa warga menangkap aspirasi dan menghadirkan solusi," pungkas Sandiaga Uno.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Targetkan Perolehan Suara 63 Persen
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno, Fadli Zon mengatakan, jarak elektabilitas antara Prabowo-Sandi dengan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin semakin tipis. Dia yakin, Prabowo-Sandi akan unggul di Pilpres 2019 dengan raihan suara 63 persen.
"Saya kira sudah melampaui sekarang. Berapa hari ini walaupun masih tipis tapi ke depan kita prediksi kita targetkan yang menurut prediksi saya, insyallah kita menang dengan 63 persen," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 12 Februari 2019.
Dalam survei internal, kata dia, elektabilitas Prabowo-Sandi juga terus meningkat mengalahkan Jokowi-Ma'ruf. Selisih elektabilitas antar keduanya sebesar satu sampai dua persen.
"Dari kami satu, dua lah kurang lebih," ujar Fadli.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menuturkan, memang tren elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sedang menurun. Sementara, lanjut dia, Prabowo-Sandi semakin meningkat.
"Apalagi tren elektabilitas dari petahana itu semakin stagnan dan turun. Sementara penantang Pak Prabowo semakin naik dan mendapatkan momentumnya," ucap Fadli Zon.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement