Liputan6.com, Jakarta - MD Pictures bersama Rapid Eye bekerja sama memproduksi film bergenre laga, Foxtrot Six. Ini merupakan film pertama di Indonesia yang menggunakan dialog berbahasa Inggris penuh.
Karena mengandung banyak unsur kekerasan, Lembaga Sensor Film (LSF) rupanya memberi Foxtrot Six rating 21+ alias kategori film dewasa. Produser tampaknya agak keberatan dengan rating tersebut.
"Saya baru tahu film ini mendapat rating 21+ menurut saya ini terlalu berlebihan. Saya enggak terpikir kalau harus dilabei 21+" ujar sang eksekutif produser, Mario Kassar, dalam konferensi pers di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2019).
Sementara produser dari MD Pictures, Manoj Punjabi merasa bahwa film yang dibintangi oleh Oka Antara dkk itu masih layak mendapat rating 17+. Manoj pun mempertanyakan seperti apa standar penetapan sensor perfilman Indonesia terhadap Foxtrot Six.
Baca Juga
Advertisement
Heran
"Ini yang kita harus pertanyakan, kriteria kita apa? Kalau memang pada akhirnya beberapa shot, beberapa adegan harus dibuang oke untuk 17 tahun. Kalau tayang di luar negeri film ini mungkin PG13; 13 tahun ke atas dengan bimbingan orangtua," katanya di tempat yang sama.
"Tapi di sini bahkan enggak 17, tapi 21, saya jadi merasa kriteria censorship kita enggak jelas. Tapi kalau film asing dapat 17 tahun maksimal. Tapi film begini 21 tahun, anak saya 17 tahun saya berani kasih lihat," sambung Manoj Punjabi.
Advertisement
Penonton Terbatas
Karena rating yang diberikan adalah 21+ maka sasaran penontonnya menjadi sangat terbatas. Padahal produser ingin menunjukkan bahwa Foxtrot Six sangat berpotensi untuk menarik pasar Internasional.
"Saya buat film ini dengan tujuan menarik Hollywood untuk aktif bikin film dengan Indonesia seperti co-produksi atau kalian tahu agar film Indonesia dikenal di market Internasional. Tapi ketika film seperti ini mendapat 21+, seperti memotong kesempatan itu," ungkap Mario Kassar.
Foxtrot Six bercerita tentang kondisi Indonesia pada masa depan. Dikisahkan, seorang mantan anggota marinir bersama teman-temannya. Mereka berjuang menyelamatkan Indonesia dari kemiskinan dan kepemimpinan sebuah partai pemberontak yang kejam.
