Cak Imin: Kalau Ada yang Menghina NU, Senyumi Saja

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ikut mendampingi calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin dalam menghadiri Harlah NU ke-93 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 14 Feb 2019, 14:16 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bersiap melepas peserta mudik gratis PKB di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (10/6). PKB menggelar mudik bersama dengan nama "Mudik C1nta" jurusan Jawa Tengah, Yogyakarta, hingga Jawa Timur. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Cianjur - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ikut mendampingi calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin dalam menghadiri Harlah NU ke-93 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Pada sambutannya, Cak Imin mengaku heran karena saat ini banyak kesalahpahaman yang hampir selalu berujung caci maki. Khusus untuk mereka yang menghina Nahdatul Ulama (NU), dia mengajak Nahdliyin agar tidak mudah terprovokasi. 

"Kalau ada orang yang menghina NU, disenyumin saja, didoakan saja, insyaallah tiga hari berikutnya menjadi kader militan NU. Amin," tukas Cak Imin di Lapangan Prawatasari, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (14/2/2019). 

Dengan begitu, dia berharap NU akan selalu menjadi pemaju umat, penguat, serta pemersatu bangsa, terutama di Cianjur. 

"Insyaallah dengan Kiai Haji Ma'ruf Amin menjadi wapres, NU insyaallah akan semakin jaya," tandas Cak Imin.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pesan Ma'ruf Amin

Calon Wakil Presiden dari nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin memberikan keterangan kepada awak media saat tiba untuk memimpin rapat rutin bersama petinggi dan anggota MUI di Jakarta, Selasa (13/11).(Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin meminta NU untuk mempersiapkan diri menyambut 100 tahun yang berlangsung pada 2026.

"Menjelang 100 tahun NU pada 2026, NU juga harus mempersiapkan 100 tahun ke dua, kita siapkan landasannya milestone agar siap take off, tinggal landas, jadi sudah siap dengan pembaharuan," kata Ma'ruf kepada puluhan perwakilan kader Nahdliyin yang hadir di Hotel Gumaya, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (5/2/2019).

Selain itu, pada kesempatan ini, Ma'ruf juga memaparkan peringatan dini akan ancaman perang ideologi yang datang dari kelompok radikal di Pilpres 2019.

"Jadi kalau dulu ke masjid, hanya sendal hilang. Sekarang sendalnya ada tapi masjidnya yang hilang. Itu karena apa? Karena masjid-masjid mulai dikuasai ideologi yang bukan ahlulsunnah waljamaah, tapi almakiyun, bukan ahli mekkah, tapi ahli memaki-maki," tegas Ma'ruf.

Karenanya, Ma'ruf mengajak kepada seluruh warga NU untuk bisa menjaga eksistensi, terutama dalam menyambut 100 tahun HUT NU. 

"Mari kita jaga masjid-masjid kita, Kita harus mengelola masjid dengan baik, ditakmirkan, dan menggunakan Islam moderat, yang santun, rahmatan lil alamin," kata Ma'ruf.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya