Pembayaran Syariah Himbara Bakal Ikut Masuk ke LinkAja

Himbara akan segera meluncurkan platform pembayaran berbasis Quick Response code (QR Code) yang ditargetkan rilis pada Maret 2019.

oleh Bawono Yadika diperbarui 14 Feb 2019, 14:32 WIB
Ilustrasi Bank

Liputan6.com, Jakarta - Empat bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau yang dikenal dengan Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) akan segera meluncurkan platform pembayaran berbasis Quick Response code (QR Code) yang ditargetkan rilis pada Maret 2019.

Anggota Himbara tersebut ialah terdiri dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).

Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah, Wahyu Avianto menuturkan, anak usaha BNI ini akan ikut masuk pada platform pembayaran berbasis QR Code tersebut. Adapun platform ini nantinya akan disebut dengan LinkAja

"Jadi begini, dalam persaingan digital banking saat ini, bank-bank sudah berhadapan dengan (ovo) maupun (gopay) sehingga beberapa bank bumn bergabung membangun satu aplikasi bersama. Jadi berikutnya bank syariah anak bumn bakal masuk ke sana atau yang dikenal dengan LinkAja," ujar dia di Gedung BNI Syariah, Jakarta Selatan, Kamis (14/2/2019).

Kendati begitu, mekanisme lebih jauh bagaimana BNI Syariah ini masuk pada pembayaran LinkAja belum dapat ia jelaskan lebih dalam.

"Bentuknya sendiri lebih tepatnya agar ditanyakan dengan Kementerian BUMN. Karena kita sendiri hanya sebagai participant saja," ujarnya.

Meski begitu pihaknya mengungkapkan, Perseroan dipastikan akan masuk terlibat dengan pembayaran QR Code.

"Idealnya anak BUMN syariah kalau bisa bikin digital paymentnya sendiri-sendiri tapi untuk induknya (BNI) iya tahun ini. Kalau enggak salah Maret atau April 2019. Kami masih belum (tahun ini)," pungkasnya.

 


Bank BUMN Segera Rilis Pembayaran Pakai QR Code, Namanya LinkAja

Kehadiran Dicatat QR Code, Mahasiswa Sibuk Cari Cara Titip Absen

Sebelumnya, Himpunan Bank Negara (Himbara) yang terdiri dari 4 bank BUMN yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI), PT Bank Mandiri Tbk. (Bank Mandiri), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) akan membuat suatu sistem pembayaran baru yang terintegrasi antarbank tersebut. Sistem tersebut menggunakan metode scan barcode atau disebut QR Code.

Direktur Teknologi Informasi & Operasi BNI, Dadang Setiadi menyebutkan layanan tersebut nantinya akan diberi nama LinkAja. Selain empat bank BUMN tersebut, LinkAja juga akan menggandeng Telkomsel di dalamnya.

LinkAja hadir dalam rangka mengimbangi kemajuan teknologi di bidang finansial dan pembayaran di mana saat ini hampir sebagian besar transaksi sudah dilakukan dengan teknologi. LinkAja juga terinspirasi dari negeri China yang sudah lebih dahulu sukses dengan sistem pembayaran QR Code yaitu WeChat dan Alipay.

"Sekarang BNI punya YAP, BNI punya myQR, Telkomsel ada TCash itu nanti mau digabung jadi satu. Jadi Himbara plus Telkomsel mau digabung jadi satu namanya LinkAja," kata Dadang saat ditemui di kantornya, Rabu 23 Januari 2019.

Nantinya, semua layanan serupa yang saat ini dimiliki oleh masing-masing bank negara akan terhubung dalam LinkAja yang merupakan QR Code Bank BUMN. Teknologi QR Code saat ini sudah berlaku di Indonesia. Namun baru beberapa perusahaan yang menerapkannya dalam proses transaksi pembayaran yaitu Go-Pay dan OVO.

"Pokoknya LinkAja itu suatu entitas sendiri di luar bank," ujarnya.

Saat ini, proses perizinan LinkAja sudah masuk ke Bank Indonesia dan sedang dalam proses. Dia mengungkapkan, LinkAja ditargetkan akan diluncurkan paling lambat bulan Maret tahun ini. "Rencana meluncur di akhir Februari atau Maret," ujarnya.

Ke depannya, LinkAja akan menjadi wadah bagi Wechat dan Alipay untuk beroperasi di Indonesia. Namun Dadang menegaskan kedua perusahaan asal negeri Tirai Bambu tersebut tidak akan ikut andil sebagai pemegang saham LinkAja. "Full punya BUMN (sahamnya)," ujarnya.

Seperti diketahui, saat ini WeChat dan AliPay tengah dalam proses kerjasama dengan beberapa bank Indonesia termasuk BNI. Namun Dadang enggan berbicara lebih jauh terkait kerjasama tersebut.

"Itu (proses kerjasama) belakangan aja, kita gak bahas WeChat sama Alipay .nunggu ini jadi dulu . Kalau Alipay sama WeChat nanti nunggu beres ini baru kita bicarakan kerja samanya seperti apa. Nunggu jadi LinkAja dulu," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya