Liputan6.com, Jakarta Kekuatan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) bertambah di tengah kejaran aparat gabungan Polri-TNI. Anak Santoso alias Abu Wardah dikabarkan bergabung bersama kelompok teroris yang kini dipimpin Ali Kalora itu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Satuan Tugas (Satgas) Tinombala yang terdiri dari personel Polri dan TNI hingga kini terus mengejar Ali Kalora cs di hutan Pegunungan Biru, Sulawesi Tengah.
Advertisement
"Satgas berhasil mengidentifikasi satu orang DPO (buron) lagi yang ikut bergabung ke kelompok Ali Kalora, yaitu anak kandung Santoso," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/2/2019).
Namun Dedi belum bisa memastikan bagaimana anak mantan pentolan MIT itu bisa bergabung dengan kelompok Ali Kalora. Saat ini kepolisian tengah mengidentifikasi anggota baru kelompok teroris tersebut untuk dimasukkan ke daftar pencarian orang (DPO).
"Ya anatara direkrut dan inisiatif sendiri, karena datang ke hutan. (Anggota baru) Ali Kalora ini lagi diidentifikasi dan nanti akan segera diterbitkan DPO," tuturnya.
Dengan begitu, total sementara anggota kelompok teroris Poso ini berjumlah 15 orang.
Menembaki Petugas
Ali Kalora cs menjadi sorotan publik setelah aksinya membunuh dan memutilasi warga di Desa Salubanga, Sausu, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada Senin 31 Desember 2019. Diduga aksi tersebut untuk mengundang aparat kepolisian mendatangi lokasi.
Esoknya, mereka menembaki petugas kepolisian yang tengah olah TKP dan mengevakuasi jasad korban mutilasi. Dua anggota mengalami luka tembak akibat peristiwa tersebut.
Kontak tembak antara petugas dan kelompok teroris sempat berlangsung sekitar 30 menit. Mereka kemudian melarikan diri ke wilayah pegunungan di perbatasan Kabupaten Parigi Moutong dan Poso. Hingga saat ini, pengejaran terhadap mantan anak buah Santoso alias Abu Wardah itu terus berlanjut.
Advertisement