Liputan6.com, Pekanbaru - Masyarakat Kota Pekanbaru akhirnya bisa menikmati dua jalan layang atau fly over di perempatan Jalan Soekarno-Hatta dengan Jalan Tuanku Tambusai dan perempatan HR Soebrantas dengan Jalan Soekarno-Hatta dihari valentine. Keduanya diyakini dapat mengurai kemacetan di dua lokasi itu.
Turut juga diresmikan Jembatan Siak IV sebagai penghubung Kecamatan Senapelan dengan Rumbai Pesisir. Diberi nama Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Marhum Bukit), jembatan ini sudah diuji beban dalam beberapa hari terakhir.
Peresmian ketiganya ditandai pengguntingan pita oleh Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim. Pria yang tinggal beberapa hari menjabat ini mengucapkan terima kasih kepada mantan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman yang hadir dalam peresmian karena mewujudkan infrastruktur baik di Riau.
"Terima kasih Pak Andi," ucap Wan Thamrin di bawah rintik hujan gerimis di Fly Over HR Soebrantas dengan Jalan Soekarno-Hatta (Simpang Pasar Pagi Arengka), Kamis pagi (14/2/2019).
Baca Juga
Advertisement
Penggunaan fly over ini ditandai dengan melintasnya sebuah bus parawisata. Klakson panjang berbunyi telolet bergema dari pangkal hingga bus sampai di ujungnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau Dadang Eko Purwanto mengatakan, bahwa Fly Over Simpang Pasar Pagi Arengka sangat diperlukan. Pasalnya mobilitas masyarakat dan aur dari Jalan Soekarno Hatta menuju Jalan HR Soebrantas selalu padat.
"Begitu juga dengan Fly Over yang satunya di Jalan Soekarno-Hatta dengan Jalan Tuanku Tambusai (Simpang SKA)," kata Dadang.
Untuk Fly Over Simpang Arengka, Dadang menyebut memiliki panjang panjang 401,36 meter, bentang utama 115 meter, oprit 286,36 meter, lebar jembatan 9 meter.
Jenis konstruksinya adalah Steel Box Girder (bentang utama) dan Perkerasan Mortar Busa (oprit), dengan masa pelaksanaan selama 285 hari kalender dimulai tanggal 16 Maret 2018.
"Lalu ada penambahan waktu 37 hari kalender sehingga selesai tanggal 31 Januari 2019 dengan nilai kontrak sebesar Rp 78.384.222.000 dari APBD Provinsi Riau Tahun Anggaran 2018," terangnya.
Sempat Mangkrak
Sedangkan pembangunan Fly Over Simpang Mal SKA, memiliki panjang 700 meter dengan bentang utama 82,5 meter, oprit 308,75 meter, lebar jembatan layang 18 meter. Dengan jenis konstruksi U Girder bentang utama Mortar Busa (oprit).
Masa pelaksanaannya adalah 285 hari kalender dimulai tanggal 12 Maret 2018 dan penambahan waktu 60 hari kalender, sehingga selesai dikerjakan pada tanggal 19 Februari 2019.
"Nilai kontraknya sebesar Rp 159.255.854.000,00 dari APBD Provinsi Riau 2018," tuturnya.
Sementara itu, Jembatan Siak IV pembangunannya memang tergolong lama karena dimulai tahun 2009. Pembangunan sempat mangkrak karena tersandung masalah hukum hingga akhirnya pemerintah mengganti kontraktor.
"Sejak tahun 2009 yang lalu dibangun dan mangkrak pada tahun 2012, barulah terwujud pada tahun 2018 dan dinikmati tahun ini. Jembatan ini sudah bisa dinikmati masyarakat," ujar Dadang
Sementara itu, mantan Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, merasa bersyukur dengan peresmian tiga jembatan itu. Dia mengenang perjuangannya melanjutkan pembangunan Jembatan Siak IV setelah mendapat persetujuan dari Kejati, BPKP, BPK dan KPK.
"Jembatan ini menghubungkan antara Kota Pekanbaru dan Kecamatan Rumbai. Ini juga akses ke beberapa daerah, seperti ke Pelalawan, Rokan Hilir dan Siak," sebut Andi.
Dia melanjutkan, Jembatan Siak IV bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi di Riau, apalagi nanti jika tol Pekanbaru-Dumai selesai. Hal ini disebutnya mempermudah perdagangan masuk ke Pekanbaru.
"Untuk Simpang SKA memang wajib dibangun, begitu juga Simpang Arengka karena di sana sangat macet dan tidak ada jalur alternatif. Apalagi banyak pusat perbelanjaan di sana," sebut Andi.
Advertisement