Maybank Indonesia Catatkan Laba Bersih Rp 2,2 Triliun

Maybank Indonesia mencatat pendapatan bunga bersih tumbuh 5,2 persen menjadi Rp 8,1 triliun pada Desember 2018 dibanding Rp 7,7 triliun di 2017.

oleh Arthur Gideon diperbarui 14 Feb 2019, 21:11 WIB
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) mengembangkan payment channel Digital Banking Maybank.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) membukukan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali untuk tahun keuangan yang berakhir 31 Desember 2018 sebesar Rp 2,2 triliun. Angka tersebut melonjak 21,6 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, perseroan mengakhiri tahun keuangan 2018 dengan rekor laba di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan. "Perjalanan transformasi kami kini mulai mendatangkan hasil yang positif dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab di masa mendatang," jelas dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (14/2/2019).

Ia melanjutkan pencapaian laba bersih tersebut didukung Pendapatan Bunga Bersih (NII) yang lebih tinggi dan perbaikan kualitas aset. Laba Sebelum Pajak (PBT) meningkat 20,5 persen mencapai rekor Rp 3 triliun, sementara PBT recurring tumbuh 34,3 persen secara tahunan setelah eliminasi pendapatan one-off terutama dari penjualan surat berharga pada 2017.

Kualitas aset yang lebih baik, pertumbuhan yang solid di bisnis syariah disertai peningkatan kinerja pada anak perusahaan, dan pengelolaan biaya strategis secara berkelanjutan juga memberikan kontribusi bagi peningkatan kinerja Maybank Indonesia.

Perseroan mencatat pendapatan bunga bersih tumbuh 5,2 persen menjadi Rp 8,1 triliun pada Desember 2018 dibanding Rp 7,7 triliun di 2017. Implementasi penerapan pricing yang disiplin oleh bank secara berkelanjutan disertai efisiensi operasional yang meningkat memungkinkan Bank untuk menahan tekanan pada marjin bunga, menghasilkan peningkatan marjin bunga bersih sebesar 7 basis poin menjadi 5,2 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kualitas Aset

Presiden Direktur Maybank Finance Alexander memperlihatkan kartu Maybank Finance ke awak media pada saat meresmikan identitas baru BII Finance di Jakarta, Kamis (7/1). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Kualitas aset Maybank Indonesia meningkat signifikan seperti tercermin dari tingkat NPL yang lebih rendah sebesar 2,6 persen (gross) dan 1,5 persen (net) per 31 Desember 2018 dibanding 2,8 persen (gross) dan 1,7 persen (net) di 2017.

Hal ini menegaskan kembali keberhasilan Maybank Indonesia dalam mengelola kualitas aset melalui pertumbuhan yang selektif dan bertanggung jawab.

Bank juga berhasil melakukan penjualan sebagian NPL lama (NPL legacy) dan kredit macet yang telah dihapusbukukan (write-off NPL legacy) sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk membersihkan portofolio kredit.

Bank senantiasa konservatif dalam mengelola kualitas aset dan mengambil langkah proaktif sejak awal pada fasilitas kredit nasabah yang terdampak oleh iklim ekonomi yang penuh tantangan. Sehubungan dengan peningkatan kualitas aset, Bank juga mampu mengurangi penyisihan kerugian penurunan nilai kredit sebesar 38,6 persen menjadi Rp 1,3 triliun sepanjang 2018.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya