Tim Ad Hoc Integritas PSSI Segera Temui Satgas Antimafia Bola

Tim Ad Hoc Integritas PSSI ingin segera berkoordinasi denagn Satgas Antimafia Bola dari Polri.

oleh Defri Saefullah diperbarui 14 Feb 2019, 22:15 WIB
Ketua Komite Adhoc Integritas, Ahmad Riyadh (kiri) ingin segera jumpa Satgas Antimafia Bola untuk koordinasi(Bola.com/Benediktus Gerendo Pradigdo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komite Tim Ad Hoc PSSI, Ahmad Riyadh mengatakan pihaknya ingin segera melakukan koordinasi dengan Satgas Antimafia Bola dari Polri. Dia berharap pertemuan itu bisa dilakukan dalam pekan-pekan ini

Komite Ad Hoc Integritas PSSI sendiri mulai bekerja, Rabu (13/2/2019), dengan menggelar pertemuan secara lengkap di Kantor PSSI di FX Sudirman.

"Segera kami bertemu dengan tim Satgas dari Kepolisian untuk membahas pencegahan pengaturan skor. Semoga dalam pekan-pekan ini kami sudah bisa bertemu,” kata Riyadh kepada wartawan di Jakarta, Kamis,(14/2/019).

Sebelumnya,Penasihat Komite Ad Hoc Tim Integras PSSI, Jenderal Pol (Purn) Badrodin Haiti memaparkan hasil rapat pertama tim Ad Hoc.Terdapat sejumlah poin penting dalam pertemuan ini.

Badrodin menegaskan semua anggota komite telah menyamakan persepsi untuk melaksanakan tugas masing-masing. Mantan Kapolri ini memaparkan langkah Komite Ad Hoc Integritas untuk memerangi pengaturan skor.

"Tugas itu antara lain melakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi lagi manipulasi pengaturan skor," kata mantan Kapolri ini.

 


Langkah Lainnya

Satgas Antimafia Bola Polri menunjukan barang bukti hasil penggeledahan dari kantor PSSI di Fx Tower, Jakarta, Rabu (30/1). Dokumen-dokumen tersebut berkaitan dengan persepakbolaan dan anggaran tahun 2017 dan 2018. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Badrodin melanjutkan, pihaknya juga perlu melakukan deteksi dan menemukan pelanggaran-pelanggaran pengaturan skor yang terjadi.

"Sehingga nanti komite ini akan melakukan penyelidikan sehingga jelas pelanggaran itu nanti masuk ke ranah yudisial PSSI atau masuk ke ranah hukum pidana,"kata Badrodin.

Banyak cara untuk mencegah pengaturan skor, seperti melakukan rewarning system atau pendeteksian terhadap pelanggaran di dalam lapangan hijau. Deteksi pengaturan skor, menurut Badrodin, bisa dilakukan secara personal maupun sistem.

Deteksi bisa dilakukan melalui pengamatan dalam pertandingan sepak bola itu baik di liga 1, liga 2, maupun liga 3. "Pengawasan tentu harus dilakukan dan jelas kami sampaikan, zero tolerance terhadap bentuk pelanggaran," ucap Badrodin menambahkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya