Liputan6.com, Madrid - Real Madrid dan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) terkejut dengan laporan dugaan pelanggaran yang dilakukan Gareth Bale, striker Real Madrid saat selebrasi gol ke gawang Atletico Madrid dua pekan lalu. Otoritas La Liga (LFP) melaporkan pelanggaran ini kepada RFEF.
Real Madrid terkejut karena merasa selebrasi Gareth Bale biasa saja. Sedangkan RFEF terkejut karena LFP melaporkan ini ke Komite Kompetisi.
Baca Juga
Advertisement
Padahal, berdasarkan kasus-kasus serupa Gareth Bale, pelanggaran seperti ini tidak disampaikan ke Komite Kompetisi. La Liga tidak pernah melakukan hal serupa untuk menghukum seorang pemain.
Biasanya kasus yang serupa Gareth Bale akan disampaikan ke Komite Anti Kekerasan. Namun strateginya kini berubah sehingga menimbulkan tanda tanya.
Seperti dilansir Marca, hakim Carmen Perez tak akan menanggapi kasus Gareth Bale ini hingga pekan depan. Dikabarkan, Bale kemungkinan hanya akan mendapatkan sanksi denda saja.
Tidak Sportif
RFEF menilai apa yang sudah dilakukan oleh Bale tidak sportif. Hal seperti ini lebih cocok untuk dilaporkan ke Komite nti Kekerasan.
Apalagi, gestur yang diperlihatkan Gareth Bale ditujukan kepada penonton yang mayoritas fans Atletico Madrid. Hal seperti ini biasanya berujung dengan denda.
Lalu pantas dipertanyakan mengapa La Liga melaporkan soal ini ke Komite Kompetisi? Ada dugaan LFP ingin menjadikan kasus Gareth Bale ini sebagai contoh.
Namun kubu Real Madrid menilai, aksi LFP ini hanya ingin menegaskan perang antara Presiden LFP, Javier Tebas dengan presiden Madrid, Florentino Perez.
Advertisement