Klarifikasi Achmad Zaky: Bukalapak Dukung Riset dan Pengembangan Teknologi di Indonesia

CEO dan Founder Bukalapak, Achmad Zaky berterima kasih atas kebijakan serta dukungan pemerintah Indonesia yang diberikan selama ini kepada Bukalapak.

oleh Nurmayanti diperbarui 15 Feb 2019, 12:04 WIB
Presiden Joko Widodo menerima tumpeng dari Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky selama acara hari ulang tahun (HUT) ke-9 BukaLapak di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (10/1). (Liputan6.com/HO/Biropers)

Liputan6.com, Jakarta CEO dan Founder Bukalapak, Achmad Zaky memastikan sangat memperhatikan kemajuan industri teknologi di Indonesia. Investasi dalam bidang riset dan Sumber Daya Manusia (SDM) tingkat tinggi diharapkan bisa menjadi salah satu pendorong kemajuan Indonesia.

Dia pun berterima kasih atas kebijakan serta dukungan pemerintah Indonesia yang diberikan selama ini kepada Bukalapak. "Bukalapak dengan ini pula menyatakan akan terus berkomitmen untuk membangun Indonesia melalui teknologi," jelas dia melalui keterangan tertulis, Jumat (15/2/2019).

Dia turut memohon maaf atas kekhilafannya dan atas segala kesalahpahaman yang timbul usai melakukan cuitan melalui akun twitter miliknya.

Ditegaskan jika cuitan tersebut tidak bermaksud untuk mendukung atau tidak mendukung suatu calon presiden tertentu, melainkan ajakan untuk bersama membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah.

“Selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial. Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” tandas dia.

 


Achmad Zaky, Pendiri Bukalapak yang Sukses Berkarier di Usia Muda

Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky memberikan keterangan kepada awak media saat merayakan HUT ke-8 Bukalapak di Jakarta, Rabu (10/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Usaha startup kini tidak lagi asing di telinga masyarakat Indonesia. Dengan adanya usaha ini, masyarakat tidak lagi kesulitan untuk berbelanja online sehingga tak perlu repot keluar rumah. 

Salah satunya adalah startup Bukalapak yang namanya sangat familiar di Indonesia. ‘From zero to hero’ mungkin jadi predikat yang cocok untuk Achmad Zaky sebagai pendiri salah satu startup terbesar di Indonesia.

Lantas, sebenarnya apa alasan predikat tersebut pantas untuk disematkan di nama Achmad Zaky, yang kesuksesannya kini menjadi inspirasi banyak muda-mudi di Indonesia?

Yuk simak selengkapnya profil pendiri Bukalapak yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (15/2/2019):

Pria kelahiran Sragen, 24 Agustus 1986 ini mewarisi darah Jawa yang kental akan budayanya. Di usianya yang ke 32 ini, pencapaian Achmad Zaky bukanlah tanpa sebab. Kesuksesannya sekarang tak lain dan tak bukan adalah berkat kedua orangtuanya yang senantiasa mendukung langkahnya.

Di samping itu, di balik keberhasilannya, ada seorang wanita yang berkontribusi siang dan malam untuk dirinya. Dia adalah Diajeng Lestari, wanita yang menjadi tambatan hati Zaky yang mengakhiri masa lajangnya pada 17 Oktober 2010 silam.

Keduanya pun berkarier di bidang yang sama dengan memanfaatkan internet untuk berbisnis. Tak mau kalah dari suaminya, pada tahun 2011, Diajeng mencoba peruntungan dengan mendirikan hijup.com. Dari pernikahannya itu, Laiqa Anzani datang untuk melengkapi manisnya kehidupan rumah tangga Achmad Zaky dan istri.


Riwayat Pendidikan

Ketertarikan Achmad Zaky dengan dunia teknologi rupanya sudah tumbuh sejak dirinya menggeluti buku-buku pemrogaman yang dibelikan oleh pamannya, yaitu pada tahun 1997 silam. Pada saat itu, di usianya yang baru 11 tahun, Zaky sudah bisa mengoperasikan komputer berkat kontribusi pamannya.

Karena ketekunannya itu, saat menduduki bangku sekolah menengah atas di sebuah sekolah di Solo, Zaky berhasil meraih juara Olimpiade Sains Nasional (OSN) di bidang komputer. Bahkan, dirinya menang hingga tingkat nasional.

Ingin menyelami bakatnya lebih dalam di dunia komputer, pada tahun 2004 Zaky pun melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung, tepatnya di jurusan Teknik Informatika. Usut punya usut, Zaky sempat mendapat IPK sempurna di semester pertamanya, lho.

Kesuksesan akademisnya itu tidak Zaky raih semata-mata hanya dengan belajar. Pasalnya, Zaky menyempatkan waktunya selama kuliah untuk mendirikan beberapa organisasi kemahasiswaan di kampusnya. Zaky berkontribusi dalam menggagas ShARE Global Student Think-Tank bersama teman-temannya yang lain.

Tak hanya itu, dia juga mendirikan Entrepreneur Club ITB yang sekarang lebih dikenal dengan Technoentrepreneur Club (TEC ITB). Serta, aktif dalam organisasi Amateur Radio Club (ARC) ITB.


Prestasi Achmad Zaky saat Kuliah

Pusat riset dan pengembangan Bukalapak di Bandung (liputan6.com/Agustinus M.Damar)

Prestasi yang ditorehkan Zaky selama berkuliah juga tidak kalah cemerlangnya. Dirinya sering menjuarai berbagai kompetisi tingkat nasional. Misalnya, pada tahun 2007 Zaky berhasil menyabet juara II dalam perlombaan yang diadakan salah satu operator seluler Indonesia, yaitu Indosat Wireless Innovation Contest.

Dalam ajang tersebut, Zaky menciptakan perangkat lunak yang ia juluki MobiSurveyor, yang berfungsi untuk mempermudah aktivitas manusia khususnya dalam perhitungan survei secara cepat. Berkat kreativitasnya itu, Zaky dianugerahi Merit Award dalam kompetisi INAICTA (Indonesia ICT Awards) pada tahun 2008.

Tak ketinggalan, Zaky juga sempat mengenyam pendidikan di Oregon State University selama dua bulan berkat beasiswa yang dia dapat dari pemerintah Amerika Serikat. Selang satu tahun, suami dari Diajeng Lestari ini kembali terbang ke Amerika Serikat untuk mewakili kampus tercintanya dalam ajang Harvard National Model United Nations 2009.

Zaky awalnya mengajak para pedagang di mall untuk bergabung dengan Bukalapak. Namun, saat itu usaha startup yang terhitung masih belum familiar rupanya sedikit menyulitkan Zaky. Klien pertama yang ia dapat hanyalah pedagang kecil yang mengaku dagangannya di toko kurang laku.

Pada akhirnya, Zaky mulai melihat peluang dari pedagang yang usahanya belum berkembang untuk bergabung di Bukalapak. Alhasil, berkat boomingnya internet pada saat itu, startup Zaky yang pada awalnya hanya dia rintis di mall menjadi semakin berkembang dengan banyaknya minat investor untuk menanamkan modalnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya