Jelang Pemilu India, Pasangan Menikah Ini Minta Kado Dukungan Politik

Pasangan pengantin di India menginginkan hadiah pernikahan berupa dukungan politik terhadap pemimpin petahana Narendra Modi.

oleh Siti Khotimah diperbarui 15 Feb 2019, 17:02 WIB
Ilustrasi menikah (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, New Delhi - Jika orang menikah biasanya mengharap kado maupun "uang sumbangan", pasangan di India ini menolak keduanya.

Dhaval dan Jaya justru ingin tamu undangan mendukung Narendra Modi pada pemilu mendatang, sebagai hadiah pernikahan.

Undangan yang disebar berbeda dari biasanya. Setelah tertulis nama mempelai yang diikuti waktu dan tempat resepsi, terdapat ajakan bermotif politik yang sangat menarik.

"Hadiah kami adalah suara Anda untuk Modi dalam pemilihan umum 2019," tertulis pada bagian akhir surat undangan yang telah disebar kepada 1.000 orang.

Tak lupa, bunga teratai yang merupakan logo Partai Bharatiya Janata (BJP), yang sedang berkuasa di India, berada di kedua sisi ajakan memilih.

Ide itu datang dari ayah mempelai pria, Subhas Rao Kishan Rao Yande yang merupakan pendukung BJP sejak lama. Yande tak ingin kalah dari sebuah keluarga di negara bagian Gujarat yang menikahkan anaknya dengan ide serupa.

"Ide saya untuk memasukkan ini dalam undangan karena saya selalu mendukung BJP dan saya ingin mereka menang," kata Yande, dikutip dari CNN pada Jumat (15/2/2019).

Menurutnya, para tamu tidak mempermasalahkan ataupun keberatan. Mereka justru melihat itu sebagai hal yang positif.

"Para tamu sangat mendukung. Tamu-tamu yang telah saya ajak bicara mengatakan bahwa mereka senang melihat saya mengambil inisiatif ini untuk mendukung BJP. Mereka mengatakan itu hal yang baik," lanjut Yande.

Pemilu India akan diadakan pada Mei 2019, dengan 850 juta orang telah tercatat dalam daftar pemilih tetap. Dalam kontestasi politik itu, Narendra Modi yang merupakan petahana dari Partai BJP harus berhadapan dengan Rahul Gandhi dari Partai Kongres.

 

Simak video pilihan berikut: 


Bukan Kali Pertama

Sepasang pengantin berjalan bersama saat nikah massal di Surat, India, Minggu (23/12). Sebanyak 261 pasangan mengikuti acara nikah massal kali ini. (AP/Ajit Solanki)

Beberapa waktu lalu, seorang mempelai mengaku telah memasukkan daftar riwayat hidup Narendra Modi di bagian dalam undangan pernikahannya, lengkap dengan foto dan prestasi sang petahana.

Pemilik akun Bhushan Branson di Twitter itu, menuliskan bahwa ia melakukan semua itu karena percaya Modi dapat memberikan yang terbaik bagi bangsa.

"@narendramodi Pak, dengan kartu undangan pernikahan saya, saya mencoba menjelaskan banyak pencapaian serta skema kebijakan pemerintahan Modi, dan mengajak undangan untuk menggunakan suaranya. Membantu mereka untuk mendapatkan kebermanfaatan maksimal. Saya percaya jika kita memperjuangkan Modi, Modi akan memperjuangkan bangsa," ia mentweet dengan akun Twitter pribadinya.

Sebuah keluarga di negara bagian Haryana melakukan hal serupa. Dalam undangan pernikahan Jaswinder Singh dan Inderieet Kaur, mereka meminta tamu memilih Partai Aam Aadmi.

Di bagian akhir secara gamblang tertulis "Suara Anda itu adalah hadiah bagi kami".

Juni 2018 lalu, undangan pernikahan Ziyaul Hug dan Irshana Khan juga memiliki ide serupa. Seolah ingin menekan angka golput (tidak memilih), mereka mengingatkan tamu undangan untuk mencoblos dalam pemilu anggota kongres.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya