Liputan6.com, Jakarta - Tidak hanya melulu soal gempa, lewat laman resminya, Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mengungkap sejumlah cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.
Tak tanggung-tanggung,peringatan dini BMKG dikeluarkan dan berlaku untuk tiga hari ke depan soal potensi gelombang tinggi yang menyasar lima daerah di Tanah Air. Yaitu Perairan Utara Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian Utara, Perairan Utara Halmahera, Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua.
Advertisement
Isu akan adanya gempa bumi megathrust di Mentawai akhir Februari ini juga tak luput dari perhatian pihak BMKG.
Menurut Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, ramalan gempa yang dimuat dalam sejumlah media massa tersebut belum dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
Jadi apakah benar gempa bumi megathrust akan terjadi di Mentawai? Berikut klarifikasi BMKG terkait cuaca ekstrem dan gempa:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Gelombang Tinggi 2,5 hingga 4 meter
Dalam keterangan resminya, BMKG mengonfirmasi akan terjadi gelombang tinggi hingga mencapai 4 meter di sejumlah wilayah Indonesia.
Menurut BMKG kondisi ini disebabkan akibat kecepatan angin berkekuatan tinggi berkisar 4-25 knot.
"Waspada untuk beberapa wilayah berpotensi terkena gelombang tinggi 2,5-4,0 meter di Perairan Utara Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian Utara, Perairan Utara Halmahera, dan Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua," kata BMKG dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat (15/02/2019).
Advertisement
2. Gelombang Sedang di Selat Malaka
Selain gelombang tinggi, daerah lain yang diperkirakan bakal terjadi gelombang sedang terjadi Selat Malaka bagian Utara hingga Laut Arafuru.
Ketinggian gelombang dilaporkan bisa mencapai 1,25-2,5 meter. Imbauan pun dilontakan bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai untuik lebih waspada.
"Kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi serta wilayah pelayaran padat agar tetap selalu waspada," ungkap BMKG.
3. Gempa Bumi Megathrust di Mentawai?
BMKG menegaskan kabar akan adanya gempa bumi megathrust di Mentawai akhir Februari nanti adalah tidak benar.
Karena konsep pemicu gempa akibat benda luar angkasa hingga saat ini masih bersifat spekulatif dan belum terbukti secara empirik.
BMKG juga tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi. Sehingga jika berkembang berita adanya prediksi atau ramalan gempa dengan kekuatan sekian dan akan terjadi di waktu dan tempat, itu dipastikan itu berita bohong atau hoaks.
"Masyarakat tidak layak mempercayainya. Sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempabumi dengan tepat dan akurat kapan, dimana dan berapa kekuatannya akan terjadi," kata dia.
Daryono juga mengungkap bahwa segmentasi megathrust di Indonesia lebih dari 16 lokasi, dengan sesar aktif berada di lebih dari 295 lokasi. Artinya gempa bumi kapan saja dapat terjadi, berkekuatan besar, menengah, atau kecil.
"Tetapi kita baru dapat menilai potensinya di kawasan tertentu dan belum mampu memprediksi," tambah Daryono.
Advertisement
4. Gelombang Tinggi di Sulawesi Barat
Sementara itu, BMKG juga memprediksi perairan Sulawesi Barat untuk satu minggu ke depan berpotensi terjadi gelombang tinggi.
"Kurun waktu sepekan ke depan ketinggian gelombang di wilayah perairan Sulbar diprediksi mencapai 0,5 hingga 1,25 meter dan gelombang tertinggi yakni 0,25 sampai dua meter diperkirakan terjadi pada tanggal 16 Februari 2019. Namun, secara umum ketinggian gelombang di wilayah perairan Sulbar berkisar 0,25 sampai 1,5 meter," ungkap Prakirawan BMKG Majene, Ayu Indrawati yang dihubungi Antara, Jumat (15/2/2019).
"Jadi, kami mengimbau para nelayan agar tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya gelombang yang cukup tinggi di wilayah perairan Sulbar," tambahnya.
Akibat ketinggian gelombang di wilayah perairan Sulbar itu juga, menyebabkan pelayaran kapal feri KM Laskar Pelangi dari Mamuju ke Kota Balikpapan Kalimantan Timur yang dijadwalkan berlayar pada Rabu, 13 Februati tertunda sampai hari ini.