Liputan6.com, Jakarta - CEO Bukalapak, Achmad Zaky, menegaskan pentingnya riset untuk kemajuan Indonesia.
Ia pun berharap Indonesia bisa maju dengan riset inovasi untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Hal itu disampaikannya usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Sabtu (16/2/2019).
Dalam pertemuan, itu ia meluruskan maksud twitnya beberapa hari lalu, soal dana riset dan pengembangan (R&D) Indonesia yang kecil dibandingkan negara-negara lain, dan perihal pemilihan presiden 2019.
Baca Juga
Advertisement
"Poin twit saya bukan hanya untuk negara, tapi juga pelaku bisnis. Karena dana riset tidak hanya dari pemerintah. Di AS dan negara maju, dana riset itu besar. Maka saya mengajak pengusaha untuk bisa bekerja sama dengan universitas dan pemerintah," ungkap Zaky.
Ia pun meminta banyak pihak untuk fokus pada semangat terkait twit dana R&D yang diunggahnya tersebut.
Sebelumnya, banyak pihak mempertanyakan data yang digunakan oleh Zaky. Zaky disebut menggunakan data 2013, bukan 2016 seperti yang ditulis di twitnya.
"Saya belum dapat data terbaru, tapi saya pikir itu semangatnya. Saya anak muda pelaku industri fokus ke SDM yang berkualitas dengan riset dan teknologi. Karena perang ke depan bukan dengan manusia, tapi kecerdasan. Kalau tidak fokus di riset, maka kita akan perang harga," ungkapnya.
Bukalapak, kata Zaky, juga turut mendukung hal tersebut dengan mengembangkan pusat riset. Ia pun berharap pusat riset Bukalapak bisa berkolaborasi dengan pemerintah.
"Bukalapak juga mendukung dan sedang mengembangkan pusat riset, kemarin di Bandung, nanti juga akan ada di Yogyakarta, Surabaya, dan Medan. Semoga bisa kolaborasi. Semangatnya membuat Indonesia maju berbasis riset inovasi untuk SDM berkualitas," jelas pendiri Bukalapak tersebut.
Klarifikasi Achmad Zaky
Adapun Zaky pada Jumat (15/2/2019) menyampaikan permintaan maafnya dalam keterangan tertulis atas insiden twit soal R&D tersebut.
Ia menegaskan, twitnya tidak bermaksud untuk mendukung atau tidak, satu calon presiden tertentu, melainkan ajakan untuk bersama membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah.
"Selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial. Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya," tulisnya.
Zaky mengatakan, dirinya sangat memperhatikan kemajuan industri teknologi di Indonesia. Investasi dalam bidang riset dan SDM tingkat tinggi diharapkan bisa menjadi salah satu pendorong kemajuan Indonesia.
Ia pun berterima kasih atas kebijakan, serta dukungan pemerintah Indonesia yang diberikan selama ini kepada Bukalapak.
"Bukalapak dengan ini pula menyatakan akan terus berkomitmen untuk membangun Indonesia melalui teknologi," ungkapnya.
(Din/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement