Liputan6.com, Jakarta Bagi pasangan suami istri berhubungan seks punya manfaat baik fisik dan emosional. Namun, melakukannya di saat-saat tidak tepat hanya menimbulkan masalah.
Dalam artikel sebelumnya, telah dibahas mengenai lima waktu tidak tepat untuk berhubungan intim. Dikutip dari Business Insider Singapore pada Sabtu (16/2/2019), ini lima waktu lainnya, di mana Anda harus menghindari berhubungan seks.
Advertisement
1. Mengalami infeksi ragi
Berhubungan seks saat sedang mengalami infeksi ragi hanya akan membuat penyakit itu menjadi lebih buruk. Selain itu, Anda bisa menularkan infeksinya ke pasangan.
Simak juga video menarik berikut ini:
Saat mabuk
2. Di bawah pengaruh obat-obatan dan alkohol
"Akan ada banyak orang yang mengatakan bahwa berhubungan seks di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol bukan ide yang bagus," kata pengajar seks Domina Franco.
"Dalam beberapa hal saya setuju, karena saya tidak tahu bahwa Anda bisa sepenuhnya melakukan pengambilan keputusan jika pandangan Anda kabur," tambahnya. Franco menambahkan, hal-hal semacam ini juga bisa menyebabkan masalah. Salah satunya pelecehan seksual dan pemerkosaan.
3. Sebelum tes pap smear
Hindari berhubungan seks tanpa kondom sebelum melakukan tes pap smear. Paling tidak hingga 48 jam.
Menurut asisten profesor kebidanan dan ginekologi klinis dan kepala Minimally Invasive Gynecology di University of Illinois College of Medicine, Chicago, Amerika Serikat, Jessica Shepherd cairan mani bisa mengganggu alat untuk melakukan evaluasi.
Kepada Glamour, Shepherd mengatakan bahwa hubungan seks sebelum pap smear tidak apa-apa. Namun, Anda harus menggunakan kondom. Jika tidak, ini malah mengacaukan tes yang dilakukan.
Advertisement
Seks harus dengan keinginan bersama
4. Tidak terlindungi
Jika Anda merasa belum terlindungi dari risiko infeksi menular seksual, hindari hubungan seksual. Lebih baik, gunakan pengaman agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
5. Dengan terpaksa
Anda tidak boleh berhubungan jika Anda dan pasangan tidak menghendakinya. Bahkan, jika itu di luar adanya paksaan atau tekanan.
"Pada intinya, saya percaya bahwa Anda tidak boleh berhubungan seks kecuali Anda merasa bersemangat dan hadir untuk interaksi seksual," kata Franco.