Waku-Peduli, Aksi Kepedulian Wakuliner Kurangi Angka Kelaparan

Aksi Waku-Peduli sudah membantu tiga keluarga kaum dhuafa dan satu panti asuhan di Jakarta Pusat.

oleh Asnida Riani diperbarui 18 Feb 2019, 10:30 WIB
Tung Desem Waringin dan Anthony Chandra turut berfoto bersama anak-anak PSAA Putra Utama 3. (dok. Liputan6.com/Esther Novita Inochi)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu masalah terbesar yang terjadi di Indonesia adalah masih banyak jumlah anak-anak yang terlantar dan kelaparan. Selain itu, pemenuhan kebutuhan gizi mereka pun bisa dibilang mengkhawatirkan. Itulah yang disorot oleh Wakuliner, perusahaan marketplace di Indonesia yang bergerak di bidang kuliner.

Wakuliner yang baru berdiri sejak Agustus 2017 memiliki misinya di bidang filantropis. "Wakuliner sangat memperhatikan isu kelaparan dan gizi anak di Indonesia," ujar Anthony Gunawan, CEO Wakuliner pada Liputan6.com di acara perdana Waku-Peduli, Sabtu 16 Februari 2019 di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Putra Utama 3, Tebet, Jakarta Selatan.

Acara tersebut turut menghadirkan Tung Desem Waringin selaku presiden komisaris Wakuliner. Tung ikut berbagi keceriaan bersama anak-anak melalui acara edukasi dan beberapa games di dalamnya.

Baca Juga

  • Gegara Lee Min Ho, Song Hye Kyo Bisa Batal Bintangi Sekuel DOTS
  • Song Joong Ki-Song Hye Kyo Tak Ada di Descendants of the Sun 2?
  • Usai Descendants of the Sun, Song Hye Kyo Tolak Main Drama

Waku-Peduli merupakan aksi kampanye besutan Wakuliner untuk membantu anak-anak dan keluarga yang hidup dalam kemiskinan. Kegiatan ini pun menjadi bentuk tanggung jawab Wakuliner terhadap masyarakat dan lingkungan. Kampanye yang bertajuk 'Tidak ada lagi anak kelaparan, yuk Wakuliner-an' ini memiliki sasaran yaitu anak-anak terlantar yang kelaparan berlokasi di wilayah Jakarta.

"Waku-Peduli ini dijalankan dengan dua program," kata Hana Muthia, Project Manager Waku-Peduli. Kedua program tersebut mengajak konsumen Wakuliner untuk turut serta dalam kegiatan kampanye ini.

"Wakuliner akan mendonasikan Rp 500,- dari setiap pelanggan yang memesan makanan melalui fitur Kuliner Nusantara dan Katering di aplikasi Wakuliner," jelas Hana. Bila banyak pelanggan yang memesan lewat aplikasi ini, akan semakin besar uang yang terkumpul untuk didonasikan kepada setiap anak yatim piatu dan kaum dhuafa.

Ada juga program kedua yang digagas oleh Indra, Kepala Pemasaran Wakuliner yang turut dalam kegiatan Waku-Peduli ini. "Program kedua adalah memberikan makanan gratis," sambung Indra. Satu keluarga dari kaum dhuafa akan diberi makanan gratis setiap harinya, dari satu perusahaan yang berlangganan katering harian di Wakuliner.

Acara kampanye Waku-Peduli memang baru digelar, tapi aksinya sudah dilaksanakan sejak Januari 2019. Waku-Peduli telah membantu tiga keluarga dari kaum dhuafa dan satu yayasan, yaitu Panti Asuhan Putra Nusa yang terletak di Jakarta Pusat. Mereka berharap bisa membangun kesadaran bersama bahwa kelaparan dan perbaikan gizi pada anak merupakan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat.

Hana pun memiliki harapan atas berjalannya program ini ke depannya. "Harapan saya, semoga program ini bisa membantu pemerintah Indonesia dalam mengurangi angka kelaparan dan gizi, khususnya anak-anak Indonesia," jelasnya.

Selain itu, Hana ingin mengajarkan kuliner yang sehat melalui program katering sehat ini. "Program pemberian katering sehat ini akan membantu mengurangi angka gizi buruk di Indonesia," tutupnya.  (Esther Novita Inochi)

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya