Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan rumah susun sewa (rusunawa) Pasar Rumput, Jakarta Selatan, selesai pada 2019 ini. Hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) ini merupakan rusunwa tingkat tinggi dengan 25 lantai sebanyak tiga menara (tower).
“Kami (Kementerian PUPR) targetkan pembangunan Rusunawa Pasar Rumput bisa selesai tahun 2019 ini,” ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid di Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Baca Juga
Advertisement
Nilai kontrak pembangunan Rusunawa Pasar Rumput adalah Rp 961,367 miliar. Rusunawa yang dibangun sejak 2016 ini akan memiliki jumlah unit hunian sebanyak 1.984 unit dan 1.314 kios.
Dia menjelaskan, pembangunan Rusunawa Pasar Rumput yang berlokasi tidak jauh dari Terminal Manggarai merupakan bagian dari Program Satu Juta Rumah untuk masyarakat di Kawasan Ibukota.
Dengan demikian, MBR di Provinsi DKI Jakarta yang benar-benar membutuhkan hunian yang layak dapat menempati hunian vertikal tersebut.
Rusunawa, lanjut Khalawi, merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah perumahan di kota besar seperti di DKI Jakarta. Hal itu dikarenakan semakin mahal dan terbatasnya lahan untuk lokasi pembangunan rumah tapak.
Konsep
Dia menambahkan, Rusunawa Pasar Rumput menggunakan konsep mixed use atau penggabungan antara hunian, komersial dan pasar.
Untuk bagian bawah Rusunawa nantinya akan dimanfaatkan sebagai pasar. Sedangkan di bagian atas dibangun unit hunian tempat tinggal beserta prasarana pendidikan untuk anak-anak.
Perencanaan pembangunan Rusunawa Pasar Rumput dikerjakan oleh PT Adhikakarsa Pratama dengan kontraktor pelaksana adalah PT Waskita Karya dan konsultan PT Ciria Jasa Cipta Mandiri.
“Saat ini progres pembangunan Rusunawa Pasar Rumput sudah mencapai 93 Persen. Setelah pembangunan Rusunawa Pasar Rumput selesai akan diserahterimakan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk dikelola lebih lanjut,” tandas Khalawi.
Advertisement