Liputan6.com, Jakarta Sektor energi menjadi satu yang akan dibahas Calon Presiden (Capres) Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto dalam debat yang berlangsung pada hari ini.
Direktur Eksekutif Core Mohammad Faisal berharap, visi misi energi masing-masing capres harus sudah bisa menjawab tantangan jangka panjang. Keduanya juga harus merinci program yang akan dijalankan nanti bila terpilih.
Baca Juga
Advertisement
"Tinggal permasalahan teknis yang nanti debat capres harus dijawab yakni bagaimana caranya? Yang mana yang lebih prioritas?," kata Faisal, seperti dikutip Minggu (17/2/2019).
Dia menyebutkan program yang akan dipaparkan seperti pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang akan dipaparkan Capres Jokowi. EBT dipandang tepat karena stok energi fosil telah menipis dan bisa meningkatkan ketahanan energi.
Dalam pembahasan EBT, dia berharap Jokowi lebih detail dalam hal teknis dan Sumber pembiayaan. Sebab dua hal ini kerap menjadi kendala pengembangan energi ramah lingkungan tersebut.
"Jadi isu besar sudah disebutkan terutama energi batu terbarukan," imbuhnya.
Kemudian program berikutnya adalah pembangunan fasilitas pengolahan minyak (kilang) yang dicanangan Capres Prabowo.
Dengan beroperasinya kilang baru akan mengurangi impor BBM, meski ke depan ada rencana pengurangan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Namun dia meberikan catatan, pembangunan kilang harus diiringi dengan pembangunan industri petrokimia sebagai turunanny.m
"Industri turunannya belum banyak disebut masih parsial begitu bicara energi, energri saja padahal ketika membangun kilang minyak, turunannya banyak mulai dari industri plastik, termasuk ada juga tekstil," tandasnya.