Liputan6.com, Jakarta Kemajuan wisata Banyuwangi terus menunjukkan hasil yang menggembirakan sekaligus membanggakan. Salah satu yang mendorong daerah ini semakin maju adalah adanya tempat pengolahan cokelat terbaik di dunia yang letaknya di Kecamatan Glenmore.
Tempat pengolahan cokelat tersebut bahkan kini menjadi destinasi wisata edukasi, tepatnya di Doesoen Kakao. Para wisatawan yang datang ke tempat ini, diajak melihat proses pengolahan di pabrik pengolahan cokelat yang berada di tengah perkebunan kakao berhawa sejuk.
Advertisement
Pabrik pengolahan coklat yang diresmikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno pada Sabtu (16/2) itu berada di kawasan perkebunan Kendeng Lembu milik BUMN PTPN XII.
Menteri Rini dengan gembira menyatakan bahwa kini PTPN XII memiliki pabrik pengolahan cokelat yang memproses biji cokelat mentah menjadi cokelat konsumsi. Tidak hanya sekadar menghasilkan produk mentah, tapi juga mampu melakukan hilirisasi yang menghasilkan produk bernilai tambah tinggi.
"Sudah saatnya perkebunan memaksimalkan potensinya dengan hilirisasi, tidak hanya menjual mentah. Ini akan memberikan manfaat yang lebih banyak, tidak hanya bagi BUMN tapi juga bagi masyarakat," kata Rini.
Menteri Rini juga berterima kasih pada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang terus mendorong kolaborasi dengan BUMN, untuk mengembangakan aset-aset di daerah. "Salah satu wujudnya adalah pabrik pengolahan cokelat ini."
Keberadaan pabrik cokelat tersebut, kata Menteri Rini, sekaligus untuk mengembangkan wilayah perkebunan Kendeng Lembu sebagai destinasi agroturis edukatif. Selain menikmati cokelat dari biji kakao terbaik, wisatawan bisa ke pabrik untuk belajar proses pengolahan kakao menjadi cokelar yang bisa dikonsumsi.
"Ini akan menghasilkan experience yang unik bagi wisatawan," jelas Rini.
Pabrik pengolahan cokelat ini berada di tengah perkebunan kakao seluas 1500 hektare. Untuk menuju ke lokasi, wisatawan akan menyusuri jalan dengan pemandangan yang eksotis khas pegunungan yang sejuk. Wisata ini berada di akses Jalur Lingkar Selatan Jawa, yang menghubungkan jalur Banyuwangi dan Jember.
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan pabrik pengolahan cokelat tersebut berfungsi ganda. Pertama untuk memperkuat ekonomi lokal dengan penyerapan tenaga kerja sekaligus, kedua guna memperkaya daya tarik wisata Banyuwangi.
"Sangat alami di sini, menikmati proses pengolahan cokelat tepat di tengah hamparan kebun coklat yang luas. Wisata ini melengkapi paket wisata bagi wisatawan yang ingin menikmati kawasan selatan Banyuwangi," kata Anas.
Perkebunan kakao yang dikelola PTPN XII ini dikenal sebagai penghasil kakao untuk bahan coklat terbaik di dunia, yakni kakao edel. Hanya dihasilkan oleh PTPN XII, kakao edel telah banyak diekspor ke Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang.
Selain kakao edel, di Perkebunan Kendeng Lembu ini juga memproduksi kakao jenis bulk, yang telah banyak memasok untuk pasar nusantara.
Selain itu Manajer Kebun Kendenglembu Achmad Hendi Junaedi mengatakan bahwa pabrik pengolahan cokelat tersebut berkapasitas produksi 50kg per hari. Mengusung brand Glen's Cocoa, pabrik ini menghasilkan cokelat praline dan cokelat bubuk.
"Ada beberapa varian olahan cokelat praline menjadi permen cokelat. Kami juga hasilkan minuman cokelat, tentunya dengan kualitas terbaik," kata Hendi.
(*)