Liputan6.com, Jakarta - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengkritisi kebijakan capres petahan Jokowi yang gemar membagikan seritifikat tanah kepada masyarakat. Menurut Prabowo, apa yang dilakukan Jokowi dan pemerintahnya saat ini hanya kebijakan jangka pendek.
"Yang dilakukan Bapak Jokowi dan pemerintahnya menarik, dan populer untuk satu-dua geberasi. Tapi tanah tidak tambah, dan bangsa Indonesia terus tambah. Tiap tahun 3,5 juta (masyarakat bertambah),” ucap Prabowo dalam debat capres di Hotel Sultan, Jakarta Minggu (17/2/2019).
Advertisement
Prabowo khawatir kebijakan membagi-bagikan sertifikat tanah menyebabkan generasi mendatang tidak lagi bisa mempunyai tanah.
"Jadi bapak bangga bagi 20 juta, 30 juta (sertifikat tanah), pada saatnya, tidak ada lahan yang bisa kita bagi. Bagaimana nasib anak cucu kita?" ucap Prabowo.
Prabowo pun mengaku bila diberi kepercayaan menjadi presiden, dia akan mengacu pada UUD 1945 dalam menerapkan kebijakan agraria dan pertanahan.
"Kami strateginya mengacu pada Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, pasal 33, bumi, air, kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara,” tegas Prabowo.
Mekanisme Debat
Debat capres 2019 kembali digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Debat kedua ini disiarkan Liputan6.com secara live streaming pada Minggu 17 Februari 2019 di tautan ini.
Debat kedua yang hanya akan dijalani para capres ini, KPU akan memperbanyak interaksi antarkandidat. Debat kedua capres kali ini dibagi dalam enam segmen.
Pertama berupa penyampaian visi-misi, segmen kedua dan ketiga berupa pertanyaan dari tim panelis. Kemudian, segmen keempat berupa debat eksploratif dengan pemantik diskusi berupa tayangan video singkat yang disiapkan tim panelis.
Pada segmen kelima, kedua capres saling mengajukan pertanyaan bebas dan segmen keenam pernyataan penutup.
Advertisement