Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengatakan, ledakan yang terjadi di parkir timur Gelora Bung Karno berasal dari petasan. Dia menduga pelaku hanya usil.
"Saya sudah dapat laporan Kapolda dan Pangdam. Itu ledakan dari petasan yang besar, mungkin ada yang usil," kata Wiranto seusai menyaksikan debat capres putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu malam, seperti dilansir Antara.
Advertisement
Menurut dia, ledakan itu bukan ancaman. Dia meminta seluruh pihak tidak berspekulasi macam-macam sebelum hasil investigasi keluar.
"Enggak usah mengada-ada, enggak usah mengarang. Sementara penjelasan Kapolda yang langsung di lokasi ledakan, diidentifikasi dari mercon besar. Kita dalami lagi," ujar Wiranto.
Sementara itu, kedua capres, baik Jokowi dan Prabowo, kala secara terpisah dijumpai pascadebat, mengaku belum mengetahui ledakan itu.
Sebelumnya, sebuah ledakan terjadi di Parkir Timur GBK, di dekat Hotel Sultan yang merupakan lokasi debat capres putaran kedua, Minggu malam.
Parkir Timur GBK sendiri merupakan area yang disediakan KPU RI bagi relawan kedua pasangan capres-cawapres untuk menyaksikan debat bersama-sama.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Cari Pelaku
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono menyampaikan bahwa ledakan yang terjadi di sekitaran Hotel Sultan, lokasi debat Pilpres 2019 berasal dari petasan.
"Ini enggak bom. Ini petasan," tutur Gatot di lokasi, Minggu (17/2/2019).
Menurut Gatot, sekitar pukul 20.15 WIB pihaknya langsung mengamankan TKP dan mengerahkan tim penjinak bom. Tim masih mencari pelakunya peledakan petasan.
"Kita akan cari. Nanti akan kita buka police line," jelas dia.
Selain itu, petugas juga telah memeriksa CCTV dan mencari kamera lain yang juga menyorot lokasi ledakan. dia mengimbau masyarakat tidak panik dan menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian.
"Ini proses awal. Kita masih akan lakukan penyelidikan. Ini tahap awal, nanti kita lihat CCTV siapa pelaku. Ini masih didalami petasannya oleh labfor," Gatot menandaskan.
Advertisement