Liputan6.com, Jakarta Klub asal Italia, Pro Piacenza harus rela menjadi bulan-bulanan tuan rumah saat bertemu Cueno dalam lanjutan Serie C, Minggu (17/2/2019). Tampil dengan tujuh pemain muda yang minim pengalaman, tim tamu dipaksa menelan kekalahan dengan skor 0-20.
Masalah finansial membuat Piacenza kelimpungan menjalani sisa kompetisi. Para pemain dan staf pelatih sudah tidak dibayar sejak Agustus lalu sehingga menolak bermain untuk klub.
Baca Juga
Advertisement
Piacenza yang sudah kehilangan tiga laga tidak ingin diusir dari Serie C. Manajamen akhirnya mendaftarkan pemain yang ada untuk tampil melawan Cueno. Dari tujuh yang bersedia, enam di antaranya merupakan pemain usia muda yang belum punya pengalaman.
Celakanya lagi, menurut media lokal, Sport Piacenza, salah seorang pemain malah lupa membawa kartu pengenal. Akibatnya, tuan rumah harus menurunkan masseur alias tukang pijat. Sementara kapten tim, Nicola Cirigliano didaftarkan sebagai pelatih kepala.
Sesuai prediksi, Pro Piacenza menjadi bulan-bulanan lawan. Baru tiga menit berlangsung, Sport Piacenza bahkan sampai harus menghentikan laporan langsung jalannya pertandingan demi melindungi Pro Piacenza dari hujatan yang lebih parah dari para pembaca.
"Kami menolak melanjutkan live match report. Kami tunda hasilnya kepada pembaca sampai lelucon ini berakhir dan kami mendapatkan hasil akhirnya," tulis Sport Piacenza.
Menuai Kecaman
Sementara itu, Federasi Sepak Bola Italia, juga mengecam duel tersebut.
"Apa yang terjadi dengan Pro Piacenza di Cueno adalah penghinaan terhadap olahraga dan prinsip pendiriannya," ujar sang presiden, Gabriele Gravina.
Terlepas apapun yang terjadi, Cueno sepertinya gembira dengan hasil ini. Sebab Cueno bisa meningkatkan jumlah golnya setelah pada Serie C musim lalu hanya mencetak 18 gol.
Saksikan juga video menarik di bawah ini:
Advertisement