Liputan6.com, Jakarta Sebuah kebun binatang di Gaza, Palestina, baru-baru ini tuai kecaman. Hal lantaran adanya sebuah video yang memperlihatkan staf kebun binatang tersebut memotong cakar dari seekor singa betina yang masih berumur 14 bulan.
Seorang dokter hewan bernama Fayyaz al-Haddad dilaporkan ke pihak berwajib karena memotong cakar anak singa. Dalam video yang beredar sang singa betina muda itu tampak ditenangkan dan juga dibaringkan di atas meja operasi.
Baca Juga
Advertisement
Sang dokter hewan tersebut pun menjahit luka pada telapak kaki singa betina tersebut. Luka tersebut diakibatkan karena cakar pada singa dipotong dengan pemotong kawat dan juga gunting.
Namun beberapa hari setelah sang dokter melakukan perawatan pada luka tersebut, ia justru memotong cakar singa lebih dalam lagi. Hal ini dilakukan agar para pengunjung dapat bermain dengan sang singa yang ada di Kebun Binatang Rafah.
Dilansir Liputan6.com dari Worldofbuzz, Senin (18/2/2019), pemilik kebun binatang, Mohammed Jumaa, menjelaskan mengapa para bayi singa dipotong cakarnya.
“Saya mencoba mengurangi agresi singa betina, sehingga dapat bersahabat dengan pengunjung.” Kata Jumaa yang dikutip dari worldofbuzz.
Sementara itu, dokter hewan yang melakukan prosedur operasi pun mengatakan bahwa ia ingin membawa senyum dan juga kebahagiaan kepada anak-anak. Selain itu ia pun ingin meningkatkan jumlah pengunjung ke kebun binatang tersebut. Menurutnya sang singa betina tidak kehilangan sifat bawaannya hanya karena dipotong cakarnya.
Tuai kecaman dari beberapa lembaga
Menurut American Society for Prevention of Cruelty to Animals (ASPCA), mengatakan bahwa mengamputasi tulang tulang akhir pada seekor kucing termasuk kuku dan cakar dapat mencegah cakar tumbuh kembali. Namun sang dokter yang melakukan operasi tersebut, membantah hal itu. Ia mengklaim bahwa kuku cakar bisa tumbuh kembali dalam 6 bulan.
Cakar kucing sendiri adalah bagian yang vital karena cakar adalah salah satu senjata mereka untuk pertahanan diri. Ras kucing menggunakan cakar untuk menangkap mangsa dan juga menyelesaikan perselisihan atau melarikan diri dari hewan lain atau ancaman.
Sebagian dari kelompok kucing besar juga sering memberi tanda wilayah kekuasan dengan cakar yang di goreskan pada pohon.
Sekelompok relawan hewan yang bernama Four Paws juga menyatakan bahwa menghilangkan cakar pada kucing besar seperti singa sangat menyakitkan bagi hewan liar. Banyak dari para relawan yang menganggap bahwa tindakan yang diambil oleh kebun binatang tersebut sangat tak manusiawi.
Karena prosedur yang dilakukan oleh kebun binatang sendiri sama seperti mengamputasi jari manusia. Para relawan berharap singa tersebut dapat dipindahkan ke tempat yang lebih baik. Selain itu mereka juga berharap tak a a lagi perlakuan buruk terhadap binatang di kebun binatang.
Advertisement