Liputan6.com, Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga rupanya sempat mendatangi KPU saat debat kedua capres berlangsung, Minggu (17/2/2019) kemarin. Mereka protes keras karena Jokowi mengungkap lahan ratusan ribu hektare milik Prabowo di Kalimantan dan Aceh.
BPN langsung mendatangi para Komisioner KPU yang duduk di arena debat di Hotel Sultan. Jokowi dianggap melanggar aturan karena menyerang pribadi.
Advertisement
"Ya betul, saat itu saya mengajukan protes keras kepada KPU dan Bawaslu untuk menegur Jokowi secara terbuka dan mengingatkan bahwa Jokowi salah melanggar aturan dan tata tertib debat, yang tidak membolehkan dan menyerang pribadi," ucap juru bicara BPN Ferdinand Hutahaean, Senin (18/2/2019).
Dia menuturkan, perbuatan protesnya sempat ditenangkan oleh Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, yang hadir juga di sana. Dirinya mengklaim KPU dan Bawaslu seakan tak berani untuk menegur Jokowi secara langsung.
"KPU dan Bawaslu sepertinya tidak berani dan saya tetap keras. Akhirnya Luhut yang duduk di kursi mencoba menenangkan saya, sembari berkata sudah Fer, sudah Fer. Luhut mencoba meredam marah saya ketika itu," ungkap Ferdinand.
Dia menghormati apa yang disampaikan Luhut. Namun, itu tak membuatnya tenang, dan bahkan BPN ingin memboikot debat.
"Saya hormati Luhut, tapi posisi saya sedang memperjuangkan demokrasi. Maka saya tetap dengan sikap saya untuk protes, bahkan mengancam akan menghentikan debat dengan cara memboikot," jelas Ferdinand.
Namun, menurut dia, sikapnya itu langsung ditenangkan oleh Prabowo. Bahkan meminta untuk tidak memboikot.
"Tapi Prabowo menyarankan kepada saya untuk tidak usah memboikot, biarlah rakyat yang menilai dan kita harus menjaga keberlangsungan demokrasi ini hingga selesai. Itulah kalimat Prabowo yang membuat saya harus mengikutinya," pungkasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Serangan Jokowi ke Prabowo
Sebelumnya, Jokowi mengungkap, Prabowo Subianto memiliki ratusan hektare lahan yang berada di Kalimantan dan Aceh Timur. Rinciannya, sebesar 220.000 hektare lahan di Kalimantan dan 120.000 hektare di Aceh Tengah.
"Pembagian yang tadi sudah disampaikan 2,6 juta hektare agar produktif. Kita tidak memberikan gede-gede. Saya tahu Pak Prabowo punya lahan luas di Kalimantan Timur sebesar 220.000 hektare, dan 120.000 hektare di Aceh Tengah. Ingat, pembagian-pembagian seperti ini tidak dilakukan di masa pemerintahan saya," kata Jokowi.
Sementara di pernyataan penutup, Prabowo menjawab serangan Jokowi itu. Dia mengakui memiliki lahan yang dituduhkan petahana.
"Tanah saya kuasai ratusan ribu hektare benar, itu HGU (hak guna usaha), milik negara," katanya dalam debat capres kedua di Hotel Sultan, Minggu (17/2).
Dia mempersilakan jika negara mau mengambilnya. "Itu benar, negara bisa ambil. Untuk negara saya rela daripada ke orang asing lebih baik saya kelola. Saya nasionalis dan patriot," tegasnya.
Advertisement