Strategi Sri Mulyani Ciptakan Lebih Banyak Perusahaan Unicorn di Indonesia

Pemerintah telah mendorong pembentukan Unicorn melalui investasi dana di bidang SDM sebesar 20 persen dari total APBN.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Feb 2019, 16:47 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani . (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyiapkan strategi untuk menciptakan lebih banyak Unicorn di Indonesia. Istilah Unicorn ini mengacu kepada perusahaan rintisan atau start-up yang memiliki valuasi senilai USD 1 miliar (sekitar Rp 13,1 triliun) atau lebih.

Sri Mulyani mengatakan, untuk menciptakan Unicorn baru dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni. SDM tersebut, harus didukung melalui pendidikan yang tinggi.

"Menteri Keuangan kan pembantu presiden, visi dari presiden adalah dengan mendukung Unicorn. Ada yang sifatnya dari hulu, penyiapan kualitas SDM," ujarnya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (18/2/2019).

"Kalau mengharapkan Unicorn menjadi lebih banyak, kita bisa melahirkan seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, mereka semua didirikan oleh anak Indonesia yang memiliki pendidikan tinggi," jelas dia.

Pemerintah telah mendorong pembentukan Unicorn melalui investasi dana di bidang SDM sebesar 20 persen dari total APBN. Penyaluran ini pun disertai dengan pengalokasian dana yang tepat agar benar-benar tepat sasaran.

"Kalau membenahi SDM kita dengan membuat mereka menjadi pionir di bidang inovatif, maka investasi di bidang SDM menjadi prioritas prioritasnya tidak hanya jumlah 20 persen, tapi bagaimana mengalokasikan, seperti bagaimana untuk mendorong yang pendidikan tinggi kita sudah bicara dengan beberapa perguruan tinggi termasuk UI ITB UGM, agar semuanya membuat universitas di Indonesia itu sebagai pusat pengembangan SDM," jelas Sri Mulyani.

Selain SDM, pemerintah juga mendukung Unicorn melalui Riset dan Pengembangan atau Research and Development (R&D). R&D ini telah berada dalam naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan disalurkan dalam bentuk beasiswa.

"Anggaran pendidikan dan R&D, nanti bisa dilakukan semacam LPDPdi mana endowment fund (dana abadi) seperti beasiswa. Kita memikirkan seperti yang disampaikan Bapak Presiden, endowment fund di bidang R&D bentuknya nanti seperti apa dan institusi mana yang mengelola, kita masih akan teruskan," paparnya.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com


Langkah Lain

Sri Mulyani melanjutkan, strategi lain untuk mendorong semakin banyak Unicorn yang tercipta adalah dengan pembangunan infrastruktur teknologi digital pendukung di seluruh Indonesia. Dalam hal ini pemerintah baru saja membangun Palapa Ring di wilayah Indonesia bagian tengah.

"Infrastruktur konektivitas digital harus merata, terutama kemarin ketika di Indonesia tengah di Sangihe bersama Menteri Kominfo untuk meluncurkan Palapa Ring untuk bagian tengah. Sudah disampaikan Pak Menkominfo, seluruh kabupaten di Indonesia tengah dan timur bisa segera memperoleh konektivitas jaringan yang baik secara keseluruhan," jelasnya.

Ke depan, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut melanjutkan, pemerintah akan terus mendukung agar semakin banyak unicorn. Beberapa yang manjadi fokus pemerintah adalah pembentukan kebijakan yang tidak hanya berdampak secara parsial.

"Termasuk dalam kebijakan perpajakan. Dalam hal ini bersama industri termasuk unicorn sendiri untuk melihat apa kebutuhan mereka, apa dari sisi fasilitas, dan support apa yang dibutuhkan. Kalau bicara startup, di semua negara bisa lahir ribuan startup. Kita ingin semua orang yang punya ide dapat membangun, tapi memang tidak semuanya bisa survive. Ada yang namanya valley of death, saat mereka tumbuh pesat mereka mulai komersialisasi dari situ baru kita bisa mendukung," tandasnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya