Fadli Zon Usul Debat Ketiga Tanpa Panelis, TKN: Itu Konyol

Fadli Zon menilai debat kedua capres belum memuaskan. Dia mengusulkan ke depan, tidak lagi menggunakan panelis.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Feb 2019, 18:53 WIB
Capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin bersalaman dengan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno usai debat perdana Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Abdul Kadir Karding menilai usulan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon soal debat ketiga tanpa panelis merupakan hal konyol.

Karding juga mengingatkan Fadli Zon tidak menyudutkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan para panelis. Karena sebagai pendukung capres, sejatinya tidak menebar kecurigaan dan pesimise ke masyarakat. 

"Ya takut. Kalau pekerjaan dalam setiap hari pesimis itu kah tipe pemimpin yang ingin kita pilih? Dan KPU jangan selalu disudutkan tidak netral mereka ada karantina terhadap panelis," kata Karding di posko TKN, Jakarta Pusat, Senin (18/2/2019). 

Sebelumnya, Fadli Zon menilai debat kedua capres belum memuaskan. Dia mengusulkan ke depan, tidak lagi menggunakan panelis. Salah satu alasannya khawatir ada kebocoran pertanyaan.

"Jika tanpa panelis, nantinya peserta debat tinggal saling melempar pertanyaan masing-masing dan saling menyanggah dengan argumentasi sendiri," ucap Fadli Zon

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pertanyaan Moderator Kedaluwarsa?

Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) bersalaman usai debat kedua Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Begitu pula dengan moderator. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menilai pertanyaan moderator yang diberikan panelis seperti kedaluwarsa.

“Karena pertanyaan-pertanyaan panelis ini menurut saya juga kadang-kadang enggak aktual. Keliatan dicanggih-canggihkan padahal belum tentu penting. Apalagi juga bisa terjadi kebocoran,” kata Fadli.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya