Menteri Rini Targetkan B100 Dapat Terlaksana dalam 3 Tahun
Pada debat calon presiden (capres) kedua yang membahas soal energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam (SDA), dan lingkungan hidup mengemuka soal B100.
Hal ini ketika capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) yang membahas soal itu pada Minggu, 17 Februari 2019.
Implementasi B100 tersebut itu dinilai sesuai peta jalan yang ada di pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK).
Menteri BUMN Rini Soemarno menuturkan, PT Pertamina (Persero) terus mempersiapkan infrastrukturnya dalam pelaksanaan B100. Saat ini yang baru terlaksana baru B20. Adapun B20 merupakan campuran biodiesel sebanyak 20 persen dalam bahan bakar minyak (BBM).
"Sekarang B20 sudah full dilaksanakan. Harapannya nanti B100 ini bisa menggantikan solar," kata Rini di kantornya, Senin (18/2/2019).
Baca Juga
Mengenai penerapan B100 ini, Rini mengatakan terlebih dahulu akan dilakukan transisi dari B20 ke B50. Mengenai teknologi yang dipakai, Pertamina akan bekerja sama dengan perusahaan asal Italia, ENI.
Perusahaan Italia tersebut saat ini telah mengimpor CPO dari Indonesia untuk diterapkan menjadi B100 di negaranya. Dalam waktu dekat, Pertamina dan ENI akan membangun kilang yang akan digunakan B50 yang berlokasi di Plaju.
"Bu Nicke (Dirut Pertamina) sudah buat perjanjian awal dengan ENI untuk membangun refinery di Plaju. Mungkin B50 pertama, nantinya target kita B100," ujar Rini Soemarno.
Diperkirakan pembangunan kilang tersebut membutuhkan investasi sekitar USD 800 juta.
"Targetnya 3 tahun kita sudah bisa produksi B100, cuma masalahnya sudah penuh semua, mungkin belum bisa. Jadi, untuk menggantikan full solar menurut saya masih makan waktu," pungkas dia. (Yas)
Advertisement