Liputan6.com, Jakarta - Sampah ternyata juga menjadi ancaman di luar angkasa. Sampah yang dimaksud adalah space debris (kumpulan sampah bekas pesawat luar angkasa atau satelit yang mati), di mana kepingan mereka bisa berisiko merusak objek lain.
Melihat permasalahan ini, dibuatlah pesawat khusus yang diklaim mampu dapat membersihkan sampah di luar angkasa. Menariknya, satelit tersebut memiliki sebuah harpun.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir Mirror, Selasa (19/2/2019), pesawat kecil yang dikembangkan oleh Airbus ini sudah beroperasi di luar angkasa.
Videonya juga telah dirilis oleh University of Surrey, memperlihatkan harpun mampu menyapu bersih sampah luar angkasa dalam kecepatan 20 meter per detik.
Mereka juga menggunakan metode membersihkan sampah luar angkasa dengan jaring.
Dalam metode ini, digunakan sensor kamera berbasis sistem navigasi visual untuk mendeteksi sampah luar angkasa.
"Demonstrasi dengan menggunakan teknologi harpun ini merupakan langkah signifikan bagi kamu untuk menanggulangi permasalahan sampah di luar angkasa," ujar Harpoon Lead Engineer Airbus Defense and Space, Chris Burgees.
Masalah yang Cukup Serius
Sebagaimana dikutip dari Business Insider, Jumat (21/9/2018), sampah bekas objek angkasa menjadi masalah yang cukup serius di masa depan.
Pasalnya, bekas ledakan dari benda-benda luar angkasa kini dikabarkan mengambang di Orbit Rendah Bumi.
Jumlahnya pun dikabarkan bakal mengalami kenaikan hingga sepuluh kali lipat dalam beberapa tahun lagi.
Adanya potensi tabrakan antar objek angkasa ditambah banyaknya tumpukan sampah antariksa, membuat kemungkinan tabrakan pun makin tinggi.
Bahayanya, kotoran atau sampah luar angkasa berupa material keras yang melintas dengan kecepatan 34.500 kilometer per jam dipercaya mampu memecahkan jendela di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Advertisement
RemoveDebris
Dengan pesawat kecil bernama RemoveDebris ini, orbit untuk satelit angkasa pun menjadi lebih bersih.
RemoveDebris sendiri merupakan proyek dari The Surrey Space Center yang didanai bersama dengan Komisi Eropa.
Proses demonstrasinya RemoveDebris pun terlihat sukses. Cara kerjanya, platform pesawat utama menggelar CubeSat, kemudian menembak jaring untuk menangkap sampah atau bekas pesawat luar angkasa.
Dibutuhkan waktu setidaknya enam tahun untuk menjatuhkan sampah-sampah tersebut ke orbit yang lebih rendah.
Selama kurun waktu tersebut, Elon Musk, Boeing, OneWeb, dan Samsung telah menambah jumlah setidaknya 14 ribu satelit-satelit kecil di orbit itu.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: