Liputan6.com, Tel Aviv - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan menemui Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita secara rahasia, pada September 2018 lalu. Berita ini mencuat sejak diberitakan oleh media televisi Israel Channel13 dan situs berita AS Axios.
Dalam pertemuan yang berlangsung di sela-sela rapat Majelis Umum PBB di New York, Israel berhasil menyampaikan niatannya kepada Maroko.
Tel Aviv meminta Rabat untuk mempercepat normalisasi hubungan kedua negara, termasuk menawarkan bantuan terkait Iran kepada Maroko, dikutip dari Al Jazeera pada Selasa (19/2/2019).
Baca Juga
Advertisement
Israel dan Maroko pernah menjalin ikatan diplomatik pada tahun-tahun 1995-2000.
Saat itu hubungan berdasarkan pada Kesepakatan Oslo yang ditandatangani oleh Tel Aviv dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) terkait pembagian kekuasaan. Hubungan kedua negara kemudian putus saat Israel diketahui melanggar perjanjian.
Simak pula video pilihan berikut:
Israel Melihat Peluang Besar
Permintaan Netanyahu terkait dua hal itu sepertinya bukanlah tanpa alasan. Maroko telah memutuskan hubungan dengan Iran pada Mei 2018 sejak terungkapnya dukungan Teheran untuk Front Polisario --gerakan kemerdekaan Sahara Barat.
Bourita pernah mengatakan dalam kesempatan berbeda bahwa ia memiliki bukti yang cukup dan valid terkait dukungan Teheran terhadap kelompok separatis. Iran juga disinyalir telah membantu distribusi bantuan dari Hizbullah kepada Polisario melalui kedutaannya di Aljazair.
Hingga saat ini, otoritas Maroko belum memberikan komentar terkait pertemuan rahasia kedua negara.
Sedangkan menurut salah satu pejabat Israel, Netanyahu akan menindaklanjuti dengan mengadakan kunjungan ke Maroko, "mirip yang ia lakukan ke Oman tahun lalu".
Kantor Perdana Menteri Israel belum memberikan konfirmasi terkait hal itu.
"Kami tidak mengomentari kontak dengan negara-negara yang tidak memiliki hubungan formal dengan Israel," kata seorang sumber.
Advertisement