Liverpool vs Bayern: Joshua Kimmich Sebut Timnya Sedang Labil

Di atas kertas, Bayern Munchen lebih diunggulkan ketimbang Liverpool.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 19 Feb 2019, 12:30 WIB
Bek Bayern Munchen asal Jerman, Joshua Kimmich. (AFP/Odd Andersen)

Liputan6.com, Liverpool - Bayern Munchen akan menghadapi Liverpool di Anfield Stadium, Selasa (19/2/2019) atau Rabu dini hari WIB pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions.

Di atas kertas, Bayern Munchen lebih diunggulkan ketimbang Liverpool. Statistik mengatakan, dalam delapan laga tandang di Liga Champions, FC Hollywood tidak terkalahkan, enam menang dan dua imbang.

Tak hanya itu, manajer Liverpool, Jurgen Klopp juga punya catatan buruk melawan Bayern Munchen. Tercatat, Klopp sudah menghadapi Bayern Munchen sebanyak 29 kali. Eks pelatih Borussia Dortmund itu baru mengantongi sembilan kemenangan. Sisanya, berakhir dengan 16 kekalahan dan empat hasil imbang.

Namun, bek Bayern Munchen, Joshua Kimmich menyebut Liverpool sedang berada di atas angin. Kimmich menyebut tim asuhan Jurgen Klopp itu sangat tangguh.

"Liverpool adalah favorit. Mereka cuma kalah sekali di liga sepanjang musim ini dan hanya kemasukan 15 gol. Tetapi ketika Anda melihat kami, kami tidak konsisten seperti sebelumnya," ujar Kimmich, seperti dikutip The Telegraph.

 


Bayern Munchen Labil

Liga Champions: Liverpool Vs Bayern Munchen (Bola.com/Adreanus Titus)

Kimmich menyebut Bayern Munchen sedang labil, meski mencatatkan tiga kemenangan beruntun, jelang duel melawan Liverpool. Namun, Kimmich melihat tim asuhan Nico Kovac sedang tidak berada dalam rasa percaya diri yang tinggi.

"Sekarang, situasinya sedikit berbeda. Namun ini jadi kesempatan untuk berkembang, guna menemukan cara baru menuju sukses," katanya.

"Kami dekat dengan Borussia Dortmund [di puncak klasemen Bundesliga Jerman], di perempat-final DFB-Pokal Jerman, dan masih berjuang di Liga Champions. Jadi tidak semuanya buruk, tapi kami perlu meningkatkan gaya bermain kami sebelum kami bisa dibandingkan dengan tim-tim terbaik di Eropa," ucap Kimmich.

 


Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya