Liputan6.com, Melbourne - Pembalap Moto2, Brad Binder harus menjalani taruhan dengan bos KTM Motorsport, Pit Beirer untuk mendapatkan jatah menjajal motor MotoGP. Taruhannya bukan taruhan uang, tapi prestasi.
Musim lalu, Binder bertaruh dengan Beirer dirinya bisa mengetes motor KTM di MotoGP kalau bisa memenangkan salah satu seri di Moto2. Dia menang tiga kali musim lalu di Moto2 dan kini menanti realisasi dari bosnya.
Baca Juga
Advertisement
Binder membalap untuk tim Ajo KTM di Moto2.Dia sudah empat musim di Moto2 dan pembalap berusia 23 tahun itu belum juga naik kelas ke MotoGP.
Meski begitu, pembalap asal Afrika Selatan itu tetap antusias menanti janji bosnya yang kalah taruhan. Dia mengaku sudah tak sabar untuk segera menunggangi motor MotoGP di sesi tes.
"Saya taruhan dengan Beirer dimana saya akan mengendarai motor MotoGP kalau saya menangkan salah satu seri Moto2 musim lalu," ujar Binder seperti dikutip motorsport.
"Saya tak sabar menanti momen itu. Saya akan gaspol di trek lurus dan masuk ke pit, saya ingin merasakan kekuatan motor MotoGP."
Tahun Depan
Binder mengatakan punya rencana untuk naik kelas ke MotoGP pada 2020 mendatang. Meski begitu, peluang ini pun rada sulit.
Soalnya pembalap KTM dan tim satelit semuanya dikontrak dua tahun. Pembalap utama KTM Johann Zarco dan Pol Espargaro dikontrak dua musim, begitu juga dengan tim satelit KTM Tech 2, Miguel Oliveira dan Hafizh Syahrin.
Peluang paling mungkin bagi Binder yaitu menggantikan Hafizh Syahrin.
"Anda tak pernah tahu, kalau terus-terusan menang tentu ada peluang untuk naik kelas. Kalau semua berjalan sesuai rencana, tahun depan saya mungkin di MotoGP," katanya.
Advertisement
Perubahan Regulasi
Moto2 bakal mengalami perubahan regulasi teknis cukup besar tahun ini. Dimana seluruh pembalap akan menggunakan motor Triumph untuk menggantikan Honda.
Binder mengaku cukup sulit mengendarai motor dengan mesin anyar. Pada tes tahun lalu, dia hanya menempati posisi ke-13, terbaik diantara pembalap KTM lainnya.
"Motornya sangat berbeda, motor punya torsi lebih banyak, karakter handling juga berbeda," ujarnya.