Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi kinerja pengusaha sepanjang 2018.
Itu ia sampaikan pada pertemuan dengan para pengusaha yakni Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Gedung Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak).
Dia menjelaskan, di tengah gejolak ekonomi dunia yang terus-menerus terjadi sepanjang tahun lalu dan melonjaknya harga minyak dunia hingga mendekati USD 80 per barel, kinerja pengusaha Indonesia cukup besar mendorong ekonomi domestik.
"Saya ingin sampaikan terima kasih kepada seluruh dunia usaha, karena 2018 kita sudah tutup. Dan tahun itu bukan tahun yang mudah, banyak pengusaha yang bertanya benar tidak tahun 2018 krisis, tepat 10 tahun dari krisis 2008 itu hoax," ujar dia di Gedung Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Baca Juga
Advertisement
Dia mengungkapkan, ketaatan para pengusaha membayar pajak ikut andil berkontribusi dalam membangun pertumbuhan perekonomian di dalam negeri.
Itu ditandai dengan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 berjalan positif dengan pencapaian penerimaan negara yang melebihi target atau 102,5 persen serta realisasi belanja pemerintah pun mampu mencapai 99 persen untuk pendidikan, kesehatan, belanja modal, hingga dana transfer ke daerah.
"Dan itu merupakan hasil kombinasi dari harga minyak, kurs, kondisi suku bunga, serta ketaatan Bapak/ Ibu sekalian membayar pajak," ujar dia.
Kendati begitu, Sri Mulyani menekankan agar para pengusaha tetap waspada atas pergerakan perekonomian yang akan terjadi pada 2019.
"Ke depan kita harus naikkan kewaspadaan. Jadi terimakasih atas seluruh sumbangan, kepatuhan, kontribusi bapak dan ibu sekalian, yang membuat ekonomi kita memiliki daya tahan. Saya ingin dengar aspirasi dari bapak-Ibu semua," pungkasnya.
Sri Mulyani: Dua Bulan Sebelum Pemilu, Ekonomi RI Kuat
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengundang sejumlah pengusaha dalam rangka menyampaikan kondisi ekonomi terkini. Dia mengatakan, tanpa disadari dua bulan jelang pemilihan umum (pemilu) ekonomi Indonesia cukup kuat.
"India jelang pemilu agak melemah, Indonesia 2 bulan jelang pemilu, tapi ekonomi kuat, agak exceptional sih. Anda semua mungkin tidak menyadarinya," ujar Sri Mulyani di Kantor Pusat Pajak, Jakarta, Selasa 19 Februari 2019.
Sri Mulyani mengatakan, tidak hanya ekonomi yang kuat tetapi juga Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) juga kuat. Sebab, pada negara-negara tertentu biasanya ekonomi kuat tetapi APBN berdarah-darah akibat kebijakan yang terlalu populis.
"Ekonomi kuat, APBN sehat, karena banyak negara lain ekonomi kuat, APBNnya berdarah-darah karena kebijakannya populis banget. Saya tidak berpanjang lebar karena dari Pak Suahasil dan Heru akan menyampaikan kebijakan yang akan diambil ke depan," tutur dia,
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, ke depan pemerintah akan terus menjaga ekonomi agar terus sehat dan kredibel. Dia pun mengajak pengusaha agar memanfaatkan insentif yang ditawarkan oleh pemerintah.
"Kami punya banyak insentif, selama APBN kuat dan sehat saya mau desain insentif yang sesuai dunia usaha. Tapi saya ingin jumlah kesempatan kerja, ekonomi tumbuh, investasi nambah, ekspor makin tinggi," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement