Sahroni DPR: Polri Berkontribusi Stabilkan Harga Pangan

Di bawah koordinasi Jenderal Tito Karnavian, Sahroni meyakini Satgas Pangan mampu memutus mata rantai kartel pangan.

oleh Muhammad Ali diperbarui 19 Feb 2019, 14:22 WIB
Ahmad Sahroni (tengah). (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi III DPR dari Partai NasDem, Ahmad Sahroni mengapresiasi kinerja Polri yang memberikan rasa aman masyarakat dari kejahatan kriminal jalanan dan terorisme. Selain itu, Polri juga dinilai berhasil menghadirkan rasa aman terhadap ketersediaan dan stabilitas harga pangan di masyarakat.

"Tak bisa dipungkiri kehadiran polri dalam memberantas kartel pangan berdampak signifikan bagi stabilnya harga-harga pangan," kata Sahroni, Selasa (19/2/2019).

Upaya penegakan hukum itu, menurut Sahroni tergambar dari pengungkapan 421 kasus dengan 397 tersangka yang digelar hanya dalam kurun waktu tiga bulan, Januari-Maret pada awal 2018 lalu.

"Data ini menggambarkan betapa masifnya kartel pangen menyengsarakan masyarakat sebelum Satgas Pangan dibentuk," tandas Sahroni.

Di bawah koordinasi Jenderal Tito Karnavian, Sahroni meyakini Satgas Pangan mampu memutus mata rantai kartel pangan, sehingga masyarakat tidak lagi terbebani kelangkaan dan instabilitas harga pangan yang kerap dirasakan di masa lalu.

Sahroni menambahkan, perintah Kapolri kepada seluruh jajarannya di tingkat polda, khususnya Dirkrimsus (Direktur Reserse Kriminal Khusus), dalam menjaga konsistensi kartel pangan yang tersisa dapat menjadi jaminan rasa aman masyarakat atas kekhawatiran meroketnya harga pangan yang disebabkan praktik kartel.

Optimisme stabilnya harga pangan diungkap Kepala Satgas (Kasatgas) Pangan/BBM dan Gas Polri, Brigjen Nico Afinta. Ia meyakini melalui kolaborasi sinergis Polri bersama instansi terkait, termasuk petani maupun pedagang, akan memberi solusi bagi persoalan ketersediaan, distribusi maupun stabilitas harga.

"Kita akan terus lanjutkan komunikasi dengan semua pihak membahas masalah pangan dan berkoordinasi antar instansi,” papar mantan Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya ini, Minggu 17 Februari 2019.

"Kita tidak dapat bekerja sendiri-sendiri. Kolaborasi sesuai dengan kewenangan yang dimiliki sehingga memberi solusi terkait masalah ketersediaan, distribusi dan harga," tandas Nico.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya