Peserta atraksi Tatung mengiris lidahnya dengan pedang saat arak-arakan perayaan Cap Go Meh di kawasan Petojo, Jakarta, Selasa (19/2). Arak-arakan ini melewati kawasan Petojo hingga Cideng. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Arak-arakan perayaan Cap Go Meh melewati kawasan Petojo-Cideng, Jakarta, Selasa (19/2). Perayaan ini diselenggarakan oleh Wihara Bodhidharma (Lo Cia Bio). (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Arak-arakan perayaan Cap Go Meh melewati kawasan Petojo-Cideng, Jakarta, Selasa (19/2). Cap Go Meh merupakan perayaan hari ke-15 peringatan Tahun Baru China atau Imlek. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Peserta atraksi Tatung saat arak-arakan perayaan Cap Go Meh di kawasan Petojo, Jakarta, Selasa (19/2). Tatung dalam bahasa Hakka adalah orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Peserta atraksi Tatung menusuk pipinya dengan besi saat arak-arakan perayaan Cap Go Meh di kawasan Petojo, Jakarta, Selasa (19/2). Seorang Tatung memiliki sejumlah pantangan sebelum beraksi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Peserta atraksi Tatung mengiris lidah dan leher peserta lainnya saat arak-arakan perayaan Cap Go Meh di kawasan Petojo, Jakarta, Selasa (19/2). Seorang Tatung harus puasa memakan daging dan menjadi vegetarian sebelum beraksi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Warga menonton arak-arakan perayaan Cap Go Meh di kawasan Petojo, Jakarta, Selasa (19/2). Arak-arakan ini melewati kawasan Petojo hingga Cideng. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Warga mengambil gambar atraksi tatung dalam arak-arakan perayaan Cap Go Meh di kawasan Petojo, Jakarta, Selasa (19/2). Perayaan ini diselenggarakan oleh Wihara Bodhidharma (Lo Cia Bio). (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Warga mengambil gambar arak-arakan perayaan Cap Go Meh di kawasan Petojo, Jakarta, Selasa (19/2). Cap Go Meh merupakan perayaan hari ke-15 peringatan Tahun Baru China atau Imlek. (Liputan6.com/Angga Yuniar)