, London - Pakar sepak bola Italia asal Inggris, Adam Digby, memiliki analisis mengenai kegagalan Maurizio Sarri di Chelsea. Menurutnya, Sarri membutuhkan waktu agar strateginya bisa diterapkan secara konsisten.
Sarri datang ke Chelsea untuk menggantikan Antonio Conte. Pada 12 laga awal, Sarri mengantarkan Chelsea meraih hasil positif.
Advertisement
Saat itu, strategi Sarri dianggap berhasil dan berpeluang mengantarkan Chelsea ke tangga juara. Namun setelah itu, performa para pemain Chelsea menurun tanpa alasan yang begitu jelas.
Adam Digby pun menjelaskan kalau strategi yang diterapkan Sarri tidak semudah yang dibayangkan. Hal itu bisa membuat para pemain kelelahan apabila tidak memiliki kedalaman skuat yang cukup.
"Sarriball adalah tiki-taka versi Italia. Strategi tersebut mengandalkan penguasaan bola, pressing tinggi dan tempo yang cepat," ujar Digby.
"Namun, Sarri baru berada di Chelsea selama enam bulan. Sebenarnya, kondisi seperti itu juga ia alami pada musim perdananya bersama Napoli.
"Sarri membutuhkan waktu selama 18 bulan untuk membuat Napoli bermain sesuai sistem yang ia terapkan secara konsisten. Jadi saat ini, yang dibutuhkan Sarri adalah waktu. Namun, saya tak yakin kalau manajemen Chelsea mau bersabar," ungkap Digby.
Hasil buruk yang diterima Chelsea membuat Sarri diprediksi akan kehilangan pekerjaannya sebelum musim berakhir. Hal itu didukung dengan isu kalau Chelsea sudah melakukan pendekatan kepada zinedine Zidane.
Sumber: Bola.com