Pengakuan Menteri Luhut Soal Keributan di Ruang Penonton Debat Capres

Luhut mengaku dalam kejadian itu dirinya tidak sama sekali marah atas protes yang dilakukan BPN. Dia hanya ingin suasana di dalam ruang debat dapat berjalan aman.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Feb 2019, 07:12 WIB
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saling menghampiri dalam debat kedua Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2). Semua pertanyaan dalam debat kedua ini dirahasiakan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Video keributan yang terjadi antara pendukung Jokowi dan Prabowo saat jeda debat capres kedua di Hotel Sultan Jakarta, Minggu lalu sempat menjadi viral di media sosial. Dalam video berdurasi 45 detik itu, terlihat sejumlah anggota TKN dan BPN adu mulut.

Bahkan nampak terlihat juru Bicara BPN Ferdinand Hutahaean dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan bersitegang.

Menanggapi itu, Menko Luhut mengatakan dalam kejadian itu sebetulnya tidak terjadi seperti yang digambarkan. Dia mengaku hanya meminta kubu Prabowo tetap tenang pasca pernyataan Jokowi yang dianggap menyerang Prabowo.

“Enggak terjadi apa-apa, biasa bisa saja. Iya (kita) mencegah, tenang-tenang lah kalian, gitu aja," kata Luhut saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Selasa, 19 Februari 2019.

Seperti diketahui, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga rupanya sempat mendatangi KPU saat debat kedua capres berlangsung. Mereka protes keras karena Jokowi mengungkap lahan ratusan ribu hektare milik Prabowo di Kalimantan dan Aceh.

Menko Luhut juga meluruskan, dalam kejadian itu dirinya tidak sama sekali marah atas protes yang dilakukan BPN. Dia hanya ingin suasana di dalam ruang debat dapat berjalan aman.

"Enggak ada suara saya keras kok. enggak ada yang lain denger. Mana yang denger saya ngomong? Muka saya kan muka kenceng," pungkas dia.

Sebelumnya, Juru Bicara BPN Ferdinand Hutahaean mendatangi para komisioner KPU yang duduk di arena debat di Hotel Sultan. Jokowi dianggap melanggar aturan karena menyerang pribadi.

"Ya betul, saat itu saya mengajukan protes keras kepada KPU dan Bawaslu untuk menegur Jokowi secara terbuka dan mengingatkan bahwa Jokowi salah melanggar aturan dan tata tertib debat, yang tidak membolehkan dan menyerang pribadi," ucap juru bicara BPN Ferdinand Hutahaean, Senin, 18 Februari 2019.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 


Pengakuan Kubu Prabowo

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberi paparan saat rapat koordinasi membahas pengembangan kendaraan listrik nasional di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/11). Langkah ini sebagai upaya menekan emisi gas buang. (Liputan6.com/JohanTallo)

Dia menuturkan, perbuatan protesnya sempat ditenangkan oleh Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, yang hadir juga di sana. Dirinya mengklaim KPU dan Bawaslu seakan tak berani untuk menegur Jokowi secara langsung.

"KPU dan Bawaslu sepertinya tidak berani dan saya tetap keras. Akhirnya Luhut yang duduk di kursi mencoba menenangkan saya, sembari berkata sudah Fer, sudah Fer. Luhut mencoba meredam marah saya ketika itu," ungkap Ferdinand.

Dia menghormati apa yang disampaikan Luhut. Namun, itu tak membuatnya tenang, dan bahkan BPN ingin memboikot debat.

"Saya hormati Pak Luhut, tapi posisi saya sedang memperjuangkan demokrasi. Maka saya tetap dengan sikap saya untuk protes, bahkan mengancam akan menghentikan debat dengan cara memboikot," jelas Ferdinand.

Reporter: Dwi Aditya Putra 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya