Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengumpulkan Rp 5,9 triliun, dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor mineral dan batubara (minerba) hingga Februari 2019 atau dalam dua bulan ini.
Direktur Penerimaan Minerba Kementerian ESDM, Johnson Pakpahan mengatakan, capaian PNBP dari sektor minerba sebesar Rp 5,9 triliun masih terbilang kecil, untuk mengejar target tahun ini sebesar Rp 40 triliun.
"Rp 5,9 triliun sampai minggu ini. Target tetap Rp 40 triliun itu sudah di (targetkan) APBN," kata Johnson, di Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Baca Juga
Advertisement
Dengan kondisi kurs rupiah yang stabil dan harga komoditas minerba yang turun, Johnson mengaku sulit untuk mengejar target tersebut. Jika ingin tercapai, realisasi PNBP per bulan harus sebesar Rp 3,7 triliun.
"Repot ada beberapa faktor kemungkinan realisasi bisa, terganggu kurs dan harga turun. Dengan sekarang kemungkinan bisa sekitar Rp 3,7 triliun per bulan ini memang agak berat capainnya," paparnya.
Meski begitu, dia optimistis target bisa tercapai dengan diterapkannya pungutan PNBP berbasis digital e PNBP oleh Kementerian ESDM, sehingga pembayar PNBP oleh pengusaha tambang minerba lebih disiplin dan akurat.
"Kita paksakan setiap pengapalan harus menggunakan pembayaran di muka, harus menggunakan form e-PNBP. Kalau tidak selama ini pakai simponi bayar bisa berapa saja. Nanti 1 maret simponi langsung ditutup," ujar dia.
Lebihi Target, Sektor Tambang Minerba Sumbang PNBP Rp 50 Triliun
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) mencatat, pencapaian Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor pertambangan mineral dan batu bara (sektor minerba) 2018 melebihi target 156 persen.
Direktur Jenderal Minerba dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Gatot mengatakan, realisasi PNBP dari sektor minerba 2018 mencapai Rp 50 triliun, lebih tinggi 156 persen dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp 32,1 triliun.
"PNBP saya kira ini jadi berita, dari target Rp 32,1 triliun jadi Rp 50 triliun," kata Bambang, di Kantor Direktorat Jenderal Minerba, Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu 9 Januari 2019.
Menurut Bambang, perolehan PNBP sektor minerba akan semakin besar setelah E-PNBP diterapkan. Dia pun optimistis target PNBP 2019 sebesar Rp 40 triliun dapat tercapai.
"Dengan ada E-PNBP akan llebih banyak. Target kita Rp 40 triliun mudah-mudahan tercapai," ujar dia.
Bambang mengungkapkan, pencapaian PNBP sektor minerba tahun lalu menandakan semakin meningkatnya kepatuhan perusahaan memenuhi kewajibannya. Selain itu, juga harga komoditas tambang yang baik pada 2018.
"Harga masih tinggi itu mudah-mudah menjadikan kita menolong perusahaan mencapai targetnya," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement