Liputan6.com, Jakarta Menpora Imam Nahrawi melakukan inspeksi mendadak (sidak), pada Pelatihan Bimtek dan Ujian Sertifikasi Keahlian Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) Pemerintah Tingkat Dasar digelar di Camp Hulu Cai, Ciawi, Bogor, Selasa petang, (19/2).
Sidak dilakukan, saat peserta fokus memperhatikan arahan dari trainer Icon Training Center. Saat itu, Imam yang mengenakan jaket anti air berwarna abu, celana bahan, dan sepatu kets, duduk di barisan belakang peserta.
Advertisement
Seperti peserta lain, Imam nampak serius mengikuti jalannya Bimtek meski hanya beberapa saat. Sesekali dia tampak bertanya pada peserta yang duduk disebelahnya.
"Saya duduk setengah jam dibelakang rasa penasaran saya sangat dalam. Saya ingin menjadi peserta dari pelatihan Bimtek ini," katanya.
Untuk diketahui, Pelatihan Bimtek Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tingkat Dasar ini menurutnya adalah hal yang penting, mendasar, strategis dan fundamental dari tugas ASN.
"Saya baru tahu ada Perpres terkait Inpres bahwa boleh adanya integrasi. Jadi nanti soal pertanggungjawaban, pengawasan hingga pemeriksaannya akan lebih mudah. Hal baru inilah yang menjadi terobosan, saya harap bapak ibu menjadikan momen ini sebagai bagian peningkatan kapasitas sebagai pejabat Kemenpora," tegasnya.
Imam juga menjelaskan bahwa dari 800 ASN di Kemenpora, baru 84 orang yang bersertifikasi. "Jadi baru 10% padahal idealnya adalah 50%. Jadi semua, jika diberi tugas dan amanah ini harus siap setiap saat."
"Prinsipnya jika melakukan baik dan benar maka hasilnya pun akan baik dan benar. Dan pertemuan kita ini pasti menguatkan etos kerja, kebersamaan tim dan memastikan kinerja kita harus lebih baik dari kementerian lain," katanya dengan penuh semangat.
Salah satu peserta pelatihan, Kabid Kompetisi Usia Muda Bambang Siswanto yang duduk bersebelahan dengan Menpora mengaku senang dan bangga atas kedatangan Menpora yang secara mendadak.
"Saya kaget sekaligus bangga Pak Menteri turut hadir secara mendadak ini ya. Berarti antusias beliau sangat tinggi agar ASN atau pejabat di Kemenpora setidaknya 50% dari hampir seribu ASN memiliki sertifikasi Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah," katanya.
(*)