Liputan6.com, Jakarta - Bagi pemilik mobil yang bersepeda tidak jarang membawa tunggangannya ke tempat pelesiran pada akhir pekan. Dengan begitu, pasti dibutuhkan bike rack atau tempat dudukan sepeda di mobil, agar saat menuju ke tempat tujuan sepeda kesayangan tetap aman.
Nah, bagi pesepeda yang hendak memasang bike rack yang tepat, berikut tips sederhana yang dilansir dari laman resmi Hyundai Indonesia.
Pertama, Jika Anda hanya membawa satu sepeda, ada baiknya bike rack diletakkan di posisi tengah atas mobil. Untuk memasangnya, lihat dengan benar garis tengah yang ada di bodi mobil.
Baca Juga
Advertisement
Kemudian, pastikan Anda mengencangkan kenop depan dan belakang untuk mengikat bike rack dengan crossbar. Jangan sampai, Anda tidak mengencangkan bike rack dengan benar, karena pastinya bisa berbahaya, baik untuk diri sendiri ataupun orang lain, dan fatalnya sepeda bisa jatuh dari atap mobil.
Saat menaikkan sepeda, lakukan dengan hati-hati dan letakkan sepeda di atas mobil dengan menghadap ke depan. Lalu, kencangkan frame sepeda dengan pengunci hingga benar-benar kencang, dan tidak bergerak saat mobil melaju.
Pastikan juga semua ikatan dikencangkan, dan sepeda dalam kondisi aman. Terakhir, saat berkendara jangan melebihi kecepatan hingga 120km/jam agar sepeda tidak bergeser ataupun terlepas.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tips Anti-Limbung Pakai Roof Rack Saat Mudik
Penggunaan roof rack menjadi solusi saat barang bawaan di bagasi atau kabin sudah penuh.
Namun, meletakkan barang di atap mobil tanpa perhitungan bisa menyebabkan keseimbangan kendaraan terganggu.
Terkait itu, Direktur Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana menyarankan agar tidak menaruh barang yang besar atau berat di roof rack. Hal ini bisa menyebabkan perpindahan pusat gravitasi kendaraan (center of gravity), menjadi lebih besar sehingga mobil menjadi tidak stabil.
"Sebisa mungkin yang ada di roof rack itu bukan barang-barang yang berat. Barang yang berat harus ada di kabin, karena kalau di kabin berarti kan dia di bawah, artinya center of gravity kendaraan ada di bawah," kata Sony saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (25/5/2018).
Menurutnya, jika barang yang berat berada di atas, ini bisa berpotensi membuat limbung bahkan bisa terbalik.
"Kalau beban di atas, itu bisa terjadi body roll yang besar. Tetapi mengingat macetnya mudik sekarang, kan berarti enggak ada kecepatan tinggi kan. Kalau enggak ada kecepatan tinggi enggak ada masalah sebenarnya," kata dia.
"Jadi memang ada aturannya. Barang yang ringan di atas, yang berat taruh di bawah. Sebisa mungkin roof rack-nya itu yang tertutup, bukan roof rack yang terbuka di taruh barang kemudian ditutup terpal, bukan seperti itu," lanjutnya.
Menurutnya, pemakaian terpal juga tidak disarankan untuk menutup barang yang ada di atap mobil.
"Kebiasaan orang-orang itu kan ketika bisa dilakukan di satu mobil ya semua ditaruh di mobil itu tanpa memedulikan faktor keselamatan. Yang pasti kecepatan maksimal 60 km/jam, kalau lebih pasti goyang," pungkasnya.
Advertisement