Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno bercerita bagaimana dulu dirinya dipercaya pendiri Astra International William Soeryadjaja untuk membangun Astra hingga sebesar saat ini.
Dia menjelaskan, saat dirinya bergabung dengan Astra International pada 1989 merupakan perjalanan yang tak pernah mudah. Itu diperparah dengan krisis moneter (krismon) yang menimpa RI pada 1998.
"Saya masih terharu sekarang. Karier saya itu mulanya kan di Citibank. Salah satunya kenal Om Wiliam. Jadi waktu itu di 1980 salah satu rekening Citibank itu Astra. Jadi waktu itu Citibank kasih pinjaman ke Astra. Jadi saya kenal keluarga William Soeryadjaja dengan baik. Dan wiliam ajak saya Mau gak join Astra?" ujar dia di Menara Astra, Rabu (20/2/2019).
Baca Juga
Advertisement
Meski sempat ragu, dirinya dipercaya bisa membangun Astra International hingga menjadi perusahaan terbuka (go public) oleh sosok William Soeryadjaja tersebut.
"Waktu ditanya mau join, saya tanya kenapa? Dia jawab, soalnya saya mau Astra International itu jadi perusahaan publik. Enggak mau jadi perusahaan keluarga tapi betul-betul dikelola jadi perusahaan profesional. Terus saya bilang kalau saya masuk di perusahaan keluarga kayanya kurang pas, tapi beliau bilang enggak, pokoknya kamu harus siapin Astra jadi go public," ujarnya.
Oleh karena itu, saat meresmikan Menara Astra hari ini di daerah Sudirman Jakarta Selatan, dirinya tak percaya bahwa PT Astra International Tbk dapat mencapai prestasi dan memiliki gedung sebesar ini.
"Dulu waktu 1989 saya masih jadi GM finance Astra nyiapin Astra jadi perusahaan go public. Terharunya waktu 1998 itu Astra hampir bangkrut, setengah mati krisis moneter dan sekarang punya kantor segede ini jadi saya terharu dan bangga sekali," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Astra Gandeng Kamar Dagang Jerman buat Kenalkan Investasi di RI
Sebelumnya, Kamar Dagang (Kadin) Jerman bekerja sama dengan PT Astra International Tbk (ASII) mengadakan 'The 16th Asia Pasific Conference of German Business (APK)'.
Konferensi rutin dua tahunan ini diharapkan menjadi ajang untuk membincangkan seputar kondisi perekonomian global serta strategi dalam mengembangkan bisnis ke depan.
"Ini diadakan 2 tahun sekali, sudah lebih dari dua, tiga dekade. Kali ini Indonesia sebagai tuan rumah dari APK itu sendiri," kata Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto, saat ditemui, di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, pada Jumat 2 November 2018.
BACA JUGA
Dia menjelaskan, ada begitu banyak tema yang akan dibahas dalam konferensi tersebut, misalnya membangun strategi kerja sama antara Eropa dan Asia.
"Ada mengenai infrastruktur, industri 4.0, belt and road segala macam itu connecting Europe dan Asia, dan lainnya. Itu dalam dua hari ini dibahas di sini di mana panelisnya dari CEO-CEO dan menteri-menteri dari Indonesia dan Jerman," ujar dia.
"Ada pertemuan bilateral, menteri Jerman bertemu dengan menteri Indonesia bahkan kemarin ketemu presiden Jokowi. Selain itu juga ada pertemuan networking dari business society Jermandan Indonesia," tambah dia.
Advertisement