Sempat Tertekan, IHSG Ditutup Menguat ke 6.512,78

Investor asing beli saham Rp 496 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 14.040.

oleh Arthur Gideon diperbarui 20 Feb 2019, 16:15 WIB
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan Rabu ini. Sepanjang perdagangan hari ini IHSG terus terombang-ambing di zona merah dan hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (20/2/2019), IHSG menguat 18,11 poin atau 0,28 persen ke posisi 6.512,78. Indeks saham LQ45 menguat 0,53 persen ke posisi 1.019,33. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Sebanyak 197 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Selain itu 204 saham melemah sehingga menahan kenaikan IHSG. Selain itu, 135 saham diam di tempat.

Pada akhir perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.552,15 dan terendah 6.483,07. Total frekuensi perdagangan saham 501.646 kali dengan volume perdagangan 13,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,8 triliun.

Investor asing beli saham Rp 496 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 14.040.

Sebagian besar sektor saham pembentu IHSG menguat. Hanya ada 2 sektor yang melemah yaitu perkebunan dan infrastruktur. Sektor saham industri dasar naik 1,61 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham kontruksi menanjak 1,02 persen dan sektor saham pertambangan mendaki 0,64 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tak Sesuai Prediksi

Seorang pria melintas di depan papan monitor di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Realisasi perdagangan hari ini tidak sesuai dengan prediksi. Sebelumnya, Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christopher Jordan menuturkan, IHSG akan melanjutkan pelemahan. Ini disebabkan pelaku pasar melakukan aksi ambil untung setelah terjadi penguatan pada intraday perdagangan. 

"Oleh karena itu, saya memprediksi IHSG akan cenderung tertekan pada perdagangan saham Rabu. Secara teknikal candle membentuk pola shooting star yang memberikan sinyal tanda pelemahan akan terjadi," ujarnya di Jakarta, Rabu pekan ini. 

Sementara itu, redanya optimistis pelaku pasar atas pembahasan dagang Amerika Serikat (AS)-China membawa sentimen negatif bagi bursa saham. Di sisi lain, pola bearish pin bar mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar lanjutan sehingga indeks berpeluang menuju ke area support. 

"IHSG diperkirakan akan kembali ke zona merah pada kisaran 6.466-6.548," ujar Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya