Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersiap melakukan revitalisasi Taman Ismail Marzuki pada tahun ini. Peletakan batu pertama direncanakan akan berlangsung pada pertengahan 2019 dan proyek revitalisasi selesai dilakukan pada 2021.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Asiantoro dalam focus grup discussion (diskusi kelompok terpumpun) pada hari ini (20/2/2019) di Auditorium Planetarium menyampaikan Taman Ismail Marzuki merupakan tempat bersejarah yang menjadi barometer kesenian di Jakarta.
Advertisement
"Pak Gubernur Anies Baswedan menginginkan agar TIM direvitalisasi, sebab di TIM ini muncul roh berkesenian di Kota Jakarta, utamanya sejak awal 1970-an," kata Asiantoro.
Dia menyebut tempat yang ada sekarang sudah tidak representatif sebagai tempat berkesenian, sehingga perlu dibangun gedung baru di kawasan Taman Ismail Marzuki. Namun, ia menjamin ekosistem berkesenian di TIM tidak akan terganggu.
Lucky Ismayanti dari Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku BUMD yang ditunjuk untuk melakukan proyek revitalisasi TIM punya tiga misi utama yang menjadi landasan. "Jakpro ingin menjadikan Taman Ismail Marzuki sebagai laboratorium seni, etalase seni, dan barometer seni," ujarnya.
Ia menjelaskan, revitalisasi TIM mengedepankan desain berupa plaza entrance dan taman publik. Termasuk yang akan mengalami perubahan adalah Perpustakaan HB Jassin dan Gedung Arsip, Planetarium, Masjid Amir Hamzah, perpustakaan, pos pemadam kebakaran, serta Galeri Cipta 3.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tidak Melupakan Seniman
Lucky menyebutkan, TIM tidak hanya menjadi tempat berkesenian yang berskala internasional, tetapi juga oase kota untuk masyarakat. Selain itu, perpustakaan yang ada sekarang pun akan di-upgrade, sehingga menjadi sarana utama etalase arsip kaya yang tersimpan di TIM untuk pembelajaran masyarakat yang lebih luas.
Anggaran untuk proyek revitalisasi TIM telah disetujui dalam APBD DKI Jakarta senilai Rp 1 triliun. Selain adanya Wisma TIM yang bisa menjadi tempat menginap bagi budayawan dan seniman, asrama, akan dibangun pula museum seni kontemporer sebagai wadah display koleksi seni yang kaya di TIM.
Dengan demikian, museum ini akan menjadi sarana edukasi, venue bergengsi di Jakarta, serta simpul pelestarian kebudayaan Indonesia.
Ditemui di tempat yang sama, Irawan Karseno, Ketua Dewan Kesenian Jakarta, meminta agar wajah baru Taman Ismail Marzuki tidak melupakan para seniman serta bisa membangun atmosrfer kesenian yang berkualitas serta hiburan yang kreatif.
“Pemerintah daerah harus mendorong investasi kultural serta membuka ruang komersial kreatif, serta ada dana abadi untuk kesenian yang diikat dengan regulasi dan manajemen berkualitas internasional,” ujarnya menandaskan.
Baca Juga
Bertepatan dengan Hari Pahlawan, Perayaan 56 Tahun Taman Ismail Marzuki Bakal Tampilkan Fashion Show sampai Pidato Budaya Garin Nugroho
Taman Ismail Marzuki Festival 2024 Siap Digelar, Jadi Refleksi Karya dan Budaya Seni Indonesia
Pidato Kebudayaan TIM, Garin Nugroho Bakal Usung Tema 'Etika, Seni, dan Demokrasi'
Advertisement