Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo menilai keberpihakan atau perlakukan khusus terhadap masyarakat prasejaHaryera dapat membangun kehidupan mereka.
Keberpihakan yang dimaksud Hary Tanoe, yaitu berupa kemudahan akses dana murah, berbagai pelatihan keterampilan dan proteksi dari pasar bebas.
Advertisement
Hal itu disampaikan Hary usai membuka Bimtek Hukum Acara Penyelesaian Perkara Perselisihan Pemilu 2019 bagi Partai Perindo, bersama Ketua Mahkamah Konstitusi di Bogor, Jawa Barat, Senin 18 Februari 2019.
“Jumlah masyarakat produktif akan meningkat pesat, sehingga tercipta lapangan kerja yang lebih besar, pembayar pajak yang lebih banyak,” ujar Hary dalam keterangannya, Rabu (20/2/2019).
Lewat berbagai program percontohan, Partai Perindo berupaya membangun kesejaHaryeraan masyarakat yang ketinggalan. Misalnya, melalui pemberian 100.000 Gerobak Perindo secara gratis disertai pembinaan dan pelatihan.
Guna meningkatkan produktivitas petani, partai berlambang rajawali ini memberikan bantuan mesin perontok padi, alat pertanian lainnya, bibit dan pupuk. Ada pun untuk nelayan, Partai Perindo mendirikan koperasi, membantu revitalisasi perahu, alat keselamatan dan alat tangkap.
Partai yang dideklarasikan 7 Februari 2015 ini pun aktif memberikan berbagai pelatihan keterampilan untuk bekal masyarakat mencari pekerjaan atau berwirausaha, misalnya melalui program cooking class.
“Perjuangan Partai Perindo, mengambil bagian aktif menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya. Karena Indonesia mengalami bonus demografi, penduduk kita bertambah 3 juta-4 juta setiap tahunnya,” terang Hary Tanoe.
Lapangan kerja yang tercipta seluas-luasnya, lanjut dia, akan berdampak pada peningkatan gaji dan kesejateraan masyarakat.
“Teori kesejateraan sangat sederhana, jika pertumbuhan pemberi kerja lebih cepat dari pencari kerja, disitulah kesejateraan akan lebih baik,” tegas Hary yang lahir dan besar di Surabaya, Jawa Timur ini.
Tingkatkan Pendidikan
Tak hanya peningkatan kesejateraan masyarakat, Partai Perindo berjuang untuk meningkatkan pendidikan masyarakat. Saat ini, baru sebagian kecil masyarakat di negeri ini yang bisa mengenyam pendidikan hingga ke perguruan tinggi.
“Kita perlu suatu sistem guna mempercepat pertumbuhan pendidikan perguruan tinggi bagi adik-adik kurang mampu. Pendidikan penting untuk meningkatkan produktivitas masyarakat,” kata Hary.
Sementara itu, terkait Bimtek Hukum Acara Penyelesaian Perkara Perselisihan Pemilu 2019, Hary berharap bisa berdampak positif bagi pengurus partai dan caleg.
“Harapan kami, para peserta memahami dengan baik. Ini satu hal yang menggembirakan bagi Partai Perindo bahwa MK memiliki inisiatif untuk memberikan bimbingan teknis kepada kami semua dan semua partai politik,” tutur Hary.
Dalam Bimtek yang berlangsung selama 3 hari itu, peserta diberikan pemahaman tentang hak-hak dan langkah-langkah yang bisa dilakukan bila terjadi sengketa Pemilu. Selain itu, tentang lima peraturan MK terkait sengketa Pemilu.
Advertisement