Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut pembangunan jalan desa hingga akhir 2018, mencapai 191 ribu kilometer. Namun, dia mengatakan masih ada pihak yang meragukan komitmennya terkait pembangunan jalan di 74.900 desa tersebut.
"Kalau ada yang menyangsikan 191 ribu kilometer itu, tidak mungkin, silakan hitung sendiri. Wong satu desa ngerjain 600 meter, pendek banget," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan kepada peserta Rakornas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Ecopark Ancol Jakarta Utara, Rabu (20/2/2019).
Advertisement
Jokowi menjelaskan dana desa tak hanya untuk pembangunan jalan. Menurut dia, dana desa digelontorkan pemerintah juga digunakan untuk membangun beragam fasilitas penunjang kebutuhan masyarakat desa.
"Setiap desa tidak hanya bangun jalan. Ada PAUD, pasar desa, jembatan penghubung dan lain-lain. Irigasi saja sudah diselesaikan 58 ribu unit irigasi. 8900 pasar desa. 24.000 pasar desa. 1,1 juta meter jembatan. Artinya ini (dana desa) jadi barang," jelas dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan bahwa pemerintah sejak 2015 sampai tahun ini terus meningkatkan anggaran dana desa. Pada 2015, pemerintah menggelontorkan Rp 20,7 triliun, 2016 sebesar Rp47 triliun, 2017 dan 2018 sejumlah Rp60 triliun, serta 2019 kembali bertambah Rp 10 triliun, menjadi Rp70 triliun.
"Artinya apa sampai akhir 2018 kemarin, Rp178 triliun kami gelontorkan ke desa. Sampai akhir 2019, berarti Rp257 triliun masuk ke desa-desa. Ini triliun ya bukan miliar. Triliun gede banget," tegas Jokowi.
Harapan Jokowi
Jokowi berharap agar dana desa kelak dapat digunakan sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat. Misalnya, sebagai desa wisata yang bernilai miliaran rupiah seperti di Ponggok, Jawa Tengah.
"Jadi sekali lagi fisik, infrastruktur sudah kita jalankan. Ke depan agak digeser sedikit ke pemberdayaan ekonomi desa. Saya berikan contoh di Jateng di desa Ponggok, Umbul Ponggok (sumber air) lalu dibuat desa wisata. Apa yang terjadi? setahun income Rp 14 Miliar. Ini di desa kita umbul-umbul itu banyak sekali," Jokowi menandasi.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo menjelaskan tentang pembangunan jalan desa ini.
Menurutnya, bukan tidak mungkin selama 4 tahun pemerintahan Jokowi mampu membangun jalan desa yang mencapai sekitar 191.000 Km.
"Selama empat tahun bangun jalan saja 191.000 km jalan desa. Itu pakai sim salabim gak itu bikin 191 ribu jalan? Kita mesti tahu Indonesia itu negara besar," jelas Mendes Eko saat ditemui usai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintahan Desa Tahun 2019, di Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Dia menjelaskan, dari total 191.000 km jalan yang terbangun tersebut berasal dari pembangunan seluruh desa yang ada di Indonesia. Di mana, terdapat sebanyak 74.957 desa dari seluruh kota dan kabupaten provinsi. Rata-rata setiap satu desa mampu membangun jalan sekitar 2,5 km selama empat tahun.
"Indonesia mempunyai 74.957 desa. Jadi kalau 191 ribu km dibagi 74.957 desa dalam 4 tahun ini setiap desa rata rata membangun kira kira 2,5 km per 4 tahun. Jadi pertahunnya cuma 625 meter. jadi memang oramg desa bangun 625 meter gak perlu simsalabim lah," papar dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement