Liputan6.com, Jakarta - PT Armada Berjaya Trans Tbk, perusahaan bergerak di usaha angkutan motor untuk barang umum mencatatkan saham perdana di BEI pada Kamis (21/2/2019). Perseroan mencatatkan saham di papan pengembangan dengan kode JAYA.
Mengutip data KSEI, emiten ke-6 yang catatkan saham pada 2019 ini melepas 150 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 ke publik dalam rangka penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).
Jumlah tersebut sebanyak 40 persen saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Harga perdana saham Rp 288. Jadi total dana yang diraup dari hasil IPO sebesar Rp 43,20 miliar.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, perseroan juga menerbitkan sebanyak 75 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan. Jumlah tersebut sebanyak-banyaknya 33,33 persen dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh.
Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham.
Setiap pemegang dua saham baru, perseroan berhak memperoleh satu waran dengan setiap waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru. Harga pelaksanaan waran sebesar Rp 680. Waran ini diberikan sebagai pemanis dalam IPO untuk menarik investor.
Distribusi saham dan waran secara elektronik dilakukan pada 20 Februari 2019. Awal perdagangan waran seri I pada 21 Februari 2019, akhir perdagangan waran seri I di pasar regular dan negosiasi pada 16 Februari 2019 dan di pasar tunai pada 18 Februari 2019. Periode pelaksanaan waran seri I pada 21 Agustus 2019-21 Februari 2021. Berakhirnya masa berlaku waran seri I pada 19 Februari 2021.
Dana hasil IPO antara lain digunakan untuk pembelian 61 unit truk berdasarkan perhitungan harga beli saat ini, sekitar 11,12 persen untuk pembuatan karoseri unit truk, dan 0,24 persen untuk modal kerja.
Dalam pelaksanaan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
BEI Kantongi 45 Calon Emiten Baru pada 2019
Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimis pasar saham tetap bergeliat pada tahun politik 2019. Itu ditandai dengan adanya 45 nama calon emiten baru yang berencana mencatatkan saham perdananya (Initial Public Offering/IPO) Pada tahun ini.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyomat Yetna mengungkapkan, beberapa waktu lalu sudah berkoordinasi dengan penjamin emisi (underwriter) mengenai perkara calon emiten baru tersebut.
"Di pipeline underwriter yang biasa aktif handle itu ada 45 (calon emiten 2019) di akhir tahun kemarin. Tentunya kami akan validasi lagi. Jadi kita tahu nanti potensi dari mereka," jelas dia di Jakarta, Jumat 18 Januari 2019.
Adapun nominal tersebut terhitung lebih besar dibanding target BEI perihal perusahaan tercatat baru tahun ini, yakni 40 emiten. Namun, masih lebih sedikit daripada target Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu 75-100 emiten.
Saat ditanya terkait potensi kegiatan investor saat pesta demokrasi 2019, Nyoman yakin semuanya tetap akan berjalan baik.
"Optimis lah, bukan apa-apa, kami pengalaman sudah banyak, di mana yang satu politik yang satu jalan terus. Itu kan pesta demokrasi. Kami juga coba yakinkan ke pihak luar bahwa kondisi pasar modal saat ini habis debat kemarin tetap berjalan dengan baik," urainya.
"Nanti ada beberapa indikator teman-teman bisa pantau, misalnya apetite-nya seperti apa. Itu akan terlihat dari berapa yang submit berkasnya kepada kami," dia menambahkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement