Unicorn Bikin Uang Indonesia Lari ke Luar Negeri, Benarkah?

Banyaknya investasi asing masuk ke dalam negeri membiayai startup lokal membuat anak-anak muda berbakat makin bergairah untuk berinovasi.

oleh Iskandar diperbarui 21 Feb 2019, 09:30 WIB
Ilustrasi pendanaan startup. Dok: Gobi Partners

Liputan6.com, Jakarta Saat Depat Capres 2019, belum lama ini, Capres Nomor 02 Prabowo Subianto menyebut unicorn bisa membuat uang Indonesia lari ke luar negeri. 

Namun faktanya, kehadiran unicorn justru bisa menjadi juru selamat perekonomian Indonesia karena besarnya nilai konsumsi dan investasi serta memberi efek ekonomi ke masyarakat lokal berkat digitalisasi ketenagakerjaan.

"Melalui workforce digitalization, kita harus berpikir bagaimana menciptakan lebih banyak lapangan kerja dengan memanfaatkan teknologi digital. Kemudian economic sharing, seperti yang telah dilakukan startup unicorn kita dan selanjutnya financial inclusion," ujar Menkominfo Rudiantara, belum lama ini.

Sementara Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Sakti Wahyu Trenggono, menuturkan banyaknya investasi asing masuk ke dalam negeri membiayai startup lokal, membuat anak-anak muda berbakat makin bergairah membangun kemampuan kompetensinya dalam berinovasi.

"Bangun usaha itu butuh modal. Model bisnis yang dikembangkan Gojek, Traveloka atau Bukalapak itu saat pertama hadir tak dipercaya bank. Pemodal ventura asing percaya, karena mereka sudah lihat hasilnya di Silicon Valley. Jadi, kalau tak paham model bisnis digital dan masih pakai kacamata 'ekonomi old' susah memahaminya," papar pria yang dijuluki Raja Menara tersebut melalui keterangan tertulisnya, Kamis (21/2/2019).

Pria yang akrab disapa Mas Treng itu mengingatkan, berkat berkembangnya ekosistem ekonomi digital yang dibangun selama pemerintah Jokowi, Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) dalam buku “Mapping dan Database Startup Indonesia 2018” mengungkapkan sebanyak 73,42 persen dari 992 startup di Indonesia sepanjang 2017 membukukan laba.

Bahkan Laporan yang dikeluarkan Cento Ventures menyatakan startup Indonesia sepanjang 2018 mendapat dana sebesar USD 7,7 miliar atau sekitar 70 persen dari total investasi USD 11 miliar untuk startup di kawasan Asia Tenggara selama 2018.

"Itu artinya investor asing percaya dengan masa depan ekonomi digital Indonesia di tangan Pak Jokowi," ulasnya.

Mas Treng pun menuturkan, unicorn seperti Gojek atau Bukalapak memiliki dampak bagi perekonomian, khususnya pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Hal itu terlihat dari riset yang diterbitkan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) pada tahun 2017, yang menemukan bahwa Gojek telah berkontribusi sebesar Rp 1,7 triliun per tahun untuk perekonomian Indonesia melalui penghasilan mitra UMKM.


JK: Unicorn Justru Mendatangkan Modal Asing

Wapres Jusuf Kalla (JK) mendatangi TPS 03 Kelurahan Pulo, Jakarta Selatan, Rabu (19/4). Ditemani istri, Mufidah Kalla dan sang cucu, JK memberikan suaranya pada Pilkada DKI putaran kedua di TPS bernuansa Betawi tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menanggapi terkait pernyataan Capres Prabowo Subianto yang mengaku khawatir atas unicorn yang kian masif akan mendorong semakin besar aliran dana ke luar negeri. Dia menilai unicorn justru mendatangkan modal asing.

"Justru terbalik. Unicorn dalam praktik mendatangkan modal asing," kata JK di Kantornya Jalan Merdeka Utara, Selasa (19/2/2019).

Hal itu bisa berlangsung kendati keuntungan yang didapat dibagi untuk beberapa modal asing. "Itu bisnis biasa, tapi intinya unicorn memasukkan modal asing ke dalam negeri dan itu yang kita memang minta," lanjut JK.

4 Perintis unicorn start up di antaranya yaitu Tokopedia, Go-Jek, Traveloka, Bukalapak, ujar JK, memberikan pemasukan dalam negeri. "Memang konsekuensinya setiap yang masuk juga dividennya (ke sana), Modalnya tetap ada di sini," kata JK.

Dia menjelaskan start up tersebut malah memberikan pekerjaan dan memberikan dampak positif serta mendatangkan modal asing.

"Kapan ada modalnya Go-Jek keluar? Tidak ada kan? Uang masuk memberikan lapangan kerja. Kalau tidak ada uang masuk itu bagaimana ratusan ribu yang kerja di unicorn berjalan? Jadi terbalik," ungkap JK.

 


Dorong Ekonomi

Ilustrasi Startup (iStockPhoto)

JK menjelaskan munculnya unicorn mendorong ekonomi. Sebab akan memberikan lapangan pekerjaan untuk jutaan orang.

"Oh iya, pasti. Karena memberikan lapangan kerja jutaan orang. Sedangkan itu yang kita butuhkan. Dan kita bersyukur bahwa itu anak-anak muda kita yang mengerjakan itu," kata JK.

Sebelumnya Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto mengaku khawatir perkembangan perusahaan rintisan (startup) dengan valuasi di atas USD miliar atau unicornyang kian masif akan mendorong semakin besar aliran dana ke luar negeri. Hal ini disampai Prabowo menjawab pertanyaan Capres Jokowi dalam debat Pilpres kedua yang digelar tadi malam.

"Kalau ada unicorn hebat, saya khawatir mempercepat nilai tambah kita dan uang-uang kita lari ke luar negeri. Silakan Anda ketawa tapi ini masalah bangsa," ujar Prabowo dalam debat capres.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya