Liputan6.com, Bangkok - Pemimpin Partai Thailand Future Forward Party terancam dipidanakan, akibat menulis informasi yang berkaitan dengan militer secara online (daring) melalui Facebook.
Saat ini polisi mengatakan tengah mempersiapkan penuntutan terhadap Thanathorn Juangroongruangkit (40) dan dua rekan partainya yang dianggap menyebarkan "informasi palsu".
Baca Juga
Advertisement
"Kami akan mengirim berkas kasus itu, untuk penuntutan para tersangka, ke kejaksaan agung," kata Letnan Polisi Kolonel Krit Seneewong Na Ayutthaya, penyelidik kasus tindak kriminal dunia maya, dikutip dari Al Jazeera pada Kamis (21/2/2019).
Future Forward Party membantah tuduhan tersebut. Mereka mengatakan bahwa substansi yang dirilis memang merupakan informasi yang telah diketahui publik Thailand.
Dalam kiriman Facebook tahun lalu, ketiganya mengatakan bahwa pemerintah militer telah merekrut anggota partai politik besar untuk bergabung bersama dengan partai baru yang sengaja dibentuk untuk mendukungnya.
Pihak kepolisian berencana menuntut mereka dengan menggunakan Undang-Undang Kejahatan Komputer (Computer Crimes Act).
Future Forward Party menyayangkan mengapa kasus baru diangkat ketika mendekati pemilihan umum, sekaligus mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap undang-undang yang dimaksud.
"Sudah jelas bahwa ketika pemilihan semakin dekat, kasus ini baru dilempar ke permukaan. ... Kami siap untuk menghadapi tantangan apapun yang akan datang," kata Thanathorn pada rapat umum kampanye partai di Bangkok Thailand, Rabu 20 Februari 2019.
"Computer Crimes Act digunakan dengan tujuan untuk membungkam kami, mengancam kami, untuk membuat ketakutan di negara ini," lanjut Thanathorn.
Simak pula video pilihan berikut:
Kaum Muda Mendukung Thanathorn
Pemuda Thailand yang telah lama terpikat oleh kampanye politik Future Forward Party karena dianggap sangat progresif, sangat bersimpati pada kasus yang tengah dihadapi oleh Thanathorn.
Ratusan anak muda, sebagian besar merupakan pelajar, secara sengaja menghadiri rapat kampanye partai pada Rabu 20 Februari 2019.
Mereka berniat memberikan dukungan kepada Thanathorn dan menginginkan publik Thailand mengetahui bahwa Thanathorn tidak sendiri menghadapi ancaman militer dan kepolisian.
Ratusan pelajar berswa-foto bersama Thanathorn kemudian mengunggahnya ke media sosial dengan tagar #SaveThanathorn. Tagar ini telah populer selama beberapa waktu belakangan.
Perlu diketahui, Thanathorn merupakan seorang milyarder Thailand yang meluncurkan partainya pada tahun lalu. Ia mempromosikan Future Forward Party sebagai wajah alternatif dari politik "terpolarisasi" negara itu, yang selama ini hanya mengadu antara partai pro-militer dengan klan Thaksin.
Thanathorn dan partainya baru-baru ini berjanji akan menuntut penyebab kudeta dan mengamandemen konstitusi agar menjadi lebih demokratis.
Baca Juga
Advertisement