Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video tentang kampanye untuk mencoblos calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin viral di media sosial.
Video berdurasi 1 menit itu menyosialisasikan bahwa pemilih nantinya akan menerima lima surat suara, antara lain memilih caleg DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD dan calon Presiden serta Wakil Presiden RI.
Advertisement
Saat menunjukkan surat suara capres dan cawapres, video itu lalu menonjolkan gambar Jokowi-Maruf Amin. Gambar tersebut lalu tampak dicoblos tepat di tengahnya yang bertuliskan angka 01 dalam video.
Video berbahasa mandari itu diunggah oleh akun facebook Maharani Peduli pada Selasa 19 Februari 2019. Maharani Peduli juga menambahkan sebuah narasi di dalam video itu.
"Pemilu di adakannya di NKRI kan?Bukan di RRC?
Lalu kenapa juga kubu 01 bikin simulasi cara pencoblosan pakai bahasa mandarin?Emang ada bahasa daerah di Indonesia pakai Bahasa Mandarin?
Setau sayapun WNA yg mau jadi WNI wajib bisa bahasa Indonesia deh...
Apakah mungkin ada peserta pemilu siluman dari RRC yg gak bs bahasa indonesia sama sekali yah??Sampai harus dibikinkan simulasi pencoblosan dengan memakai bahasa mandarin??
01, Nasionalismu dimana?Bahasa Indonesia adalah Bahasa Persatuan.Mana teriakanmu cinta NKRI?
#2019PrabowoPresiden #PrabowoNasionalis_Patriot," tulis Maharani Peduli.
Konten yang diunggah Maharani peduli telah 1.474 kali dibagikan dan mendapat 49 komentar warganet.
Fakta
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni memastikan bahwa pihaknya tidak pernah memproduksi video yang kini sedang ramai diperbincangkan di facebook.
"Yang pasti TKN enggak pernah memproduksi itu. Saya bisa pastikan," ungkap Toni saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Kamis (21/2/2019).
Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menduga bahwa video itu bisa saja diproduksi oleh relawan Jokowi-Ma'ruf.
Namun, apabila narasinya memojokkan dan menyerang kubu capres cawapres nomor urut 01, maka Toni menduga video tersebut sengaja digulirkan oleh lawan politik.
"Tapi bisa jadi dibikin oleh lawan politik, yang itu tadi membangun narasi bahwa pak Jokowi didukung oleh China. Saya sudah bisa tebak. Itu sudah hampir pasti dibikin oleh lawan politik," ucap Toni.
Toni lagi-lagi menegaskan bahwa video tersebut tidak diproduksi oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Saya bisa pastikan TKN enggak pernah produksi video itu," kata Toni.
Sementara video serupa juga beredar di situs berbagai video youtube. Video ini diunggah oleh akun Sugandi Hadiredjo pada 12 Februari 2019. Namun, video itu tidak berbahasa mandarin, melainkan bahasa Indonesia.
"Ingat 17 April 2019, Coblos no 1 JOKOWI AMIN," tulis Sugandi Hadiredjo.
Advertisement
Kesimpulan
Video ajakan mencoblos Jokowi-Ma'ruf Amin berbahasa mandarin ternyata tidak benar. Video itu tidak diproduksi oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.