Aktivis Swedia, Greta Thunberg (tengah) mengikuti unjuk rasa pelajar Belgia terkait masalah perubahan iklim di kantor Uni Eropa, Brussels, Belgia, Kamis (21/2). Thunberg memimpin pawai ribuan pelajar menuju kantor Uni Eropa. (Liputan6.com/HO/Arie Asona)
Pelajar Belgia saat menggelar unjuk rasa masalah perubahan iklim di kantor Uni Eropa, Brussels, Belgia, Kamis (21/2). Aksi ini sudah berlangsung selama dua bulan. (Liputan6.com/HO/Arie Asona)
Pelajar Belgia beristirahat saat menggelar unjuk rasa masalah perubahan iklim di kantor Uni Eropa, Brussels, Belgia, Kamis (21/2). Pelajar Belgia bolos setiap Kamis untuk terus menyuarakan masalah perubahan iklim. (Liputan6.com/HO/Arie Asona)
Aktivis Swedia, Greta Thunberg mengikuti unjuk rasa pelajar Belgia terkait masalah perubahan iklim di kantor Uni Eropa, Brussels, Belgia, Kamis (21/2). Thunberg membolos sekolah untuk mengampanyekan masalah perubahan iklim. (Liputan6.com/HO/Arie Asona)
Aktivis Swedia, Greta Thunberg mengikuti unjuk rasa pelajar Belgia terkait masalah perubahan iklim di kantor Uni Eropa, Brussels, Belgia, Kamis (21/2). Thunberg menilai Perjanjian Iklim Paris tidak diikuti. (Liputan6.com/HO/Arie Asona)
Pelajar Belgia menulis tangan mereka dengan kalimat 'in your hands' saat unjuk rasa masalah perubahan iklim di kantor Uni Eropa, Brussels, Belgia, Kamis (21/2). Pelajar menuntut pemerintah mendeklarasikan darurat iklim. (Liputan6.com/HO/Arie Asona)
Pelajar Belgia menyuarakan sejumlah tuntutan saat menggelar unjuk rasa masalah perubahan iklim di kantor Uni Eropa, Brussels, Belgia, Kamis (21/2). Plakat-plakat itu berisi pesan tentang pemanasan global dan bahan bakar fosil. (Liputan6.com/HO/Arie Asona)
Pelajar Belgia saat menggelar unjuk rasa masalah perubahan iklim di kantor Uni Eropa, Brussels, Belgia, Kamis (21/2). Unjuk rasa ini bagian dari gerakan global yang jauh lebih luas, yang dikenal sebagai Aksi Iklim Sekolah. (Liputan6.com/HO/Arie Asona)